oyxpik
- 23/09/2012 08:29 AM
#2041
[CODE]
[/CODE]
SRC bulan ehem... Juni
[CODE]Judul : The Secret Garden
Penulis : Frances Hodgson Burnett
Penerbit : Barnes & Noble Classics[/CODE]
----------------------------------------------------------------------------------------------------- -----------
Hyun Bin ?
Sebelum lebih jauh membaca ada baiknya kata-kata ini diserap terlebih dahulu...
maaf, anda tidak akan menemukan kisah cinta Hyun Bin di dalam buku ini.
Judul buku ini memang sama dengan judul suatu drama korea yang sempat booming, namun isinya sangat berbeda. Saya akui, itulah hal yang membuat saya melirik The Secret Garden. Cover buku ini berwarna hijau dengan gambar seorang anak perempuan tersenyum, menawarkan kepada pembaca sebuah plot yang berkutat dalam kesederhanaan. Akhinya saya menjadikan buku ini tantangan di bulan… Juni. (Ya, saya telat dan saya malu akan hal itu).
Mungkin karena tersugesti dengan label klasik, saya sudah mempersiapkan ancang-ancang membaca buku yang bahasa penulisannya “khas klasik”. Yah… tahu kan ? Bahasanya yang agak-agak puitis dan tutur kata tokohnya yang agak susah dimengerti. Ternyata… tidak perlu ! Saya kaget dengan gaya penulisan Burnette yang jauh dari prasangka buruk saya. Gaya bahasa beliau ringan , mampu membuat kita terlarut dalam cerita dan tidak harus merasakan membaca ulang di tengah-tengah akibat kehilangan jejak. Saking terlarutnya dengan penulisan beliau, saya hampir tidak menyadari ada ilustrasi gambar yang kadang muncul di tengah-tengah cerita.
Penggambaran penulis tentang setting cerita benar-benar patut diacungi banyak jempol. Saya ulangi, banyak jempol. Seramnya kata-kata beliau menggambarkan Misselthwaite Manor yang sangat sepi, mempunyai banyak kamar yang tak berpenghuni, dan jika malam terdengar tiupan angin kencang dari padang luas di sekelilingnya membuat petualangan Mary di awal novel terkesan mendebarkan. Namun itu belum apa-apa dibandingkan dengan dahsyatnya tangan penulis menyulap suasana menjadi sebuah kebun rahasia yang indah dengan bunga-bunga mawar yang menjalar liar di sekelilingnya, ranting-ranting yang merambat dengan natural, hijaunya daun yang mulai timbul merangkak dari bawah tanah, dan warna-warni bunga yang berkemilauan dimainkan cahaya. Saya bukan orang yang dengan mudah mengimajinasikan sesuatu, tapi penggambaran oleh Mrs. Burnette benar-benar nyata dan memukau. Rasanya saya sendiri sedang ikut ke kebun rahasia dan bernyanyi layaknya Coldplay “para…para… paradise... para… para… paradise…” Ditambah dengan angin semilir yang bertiup dan… ah, malah mengkhayal.
Tokoh-tokoh dalam cerita ini lucu dan menyenangkan. Yah, Mary si anak pemurung yang lama kelamaan menjadi periang, Colin yang sakit-sakitan dan pemarah, serta Dickon yang disukai oleh banyak orang dan sahabat para hewan. Kenapa lucu dan menyenangkan ? Karena saya suka dengan kepolosan yang mereka miliki dan kadang merasa iri dengan masa kecil mereka yang dihabiskan bermain di alam bebas. Belum terjamah dengan permasalahan rumit dan teknologi yang menguasai diri.
Bukan hanya tokoh utamanya saja yang memberikan kesan, tiap tokoh membawa warna yang berbeda untuk buku ini. Saya menyukai sosok ibu Dickon yang ramah dan keibuan, Martha si pelayan yang riang dan cerewet, Ben yang selalu melakukan hal-hal konyol di tengah-tengah cerita, dan tidak bisa dilupakan songbird Robin yang protektif turut menyumbang rasa serta warna ke dalam cerita ini. Di buku ini beberapa karakter di atas menggunakan logat Yorkshire, jika anda membaca versi bahasa aslinya, kalimat-kalimat berdialek Yorkshire sangat sering muncul. Awalnya membingungkan, tapi dapat dengan mudah terbiasa dan akhirnya tahu maksud dari kata-kata mereka. Contohnya ini… “Well enow. Th’ carriage is waitin’ outside for thee” Hayoo, apa artinya tuh ?
Dibalik semua itu, ada plot sederhana dan tidak banyak neko-neko yang disajikan. Bercerita tentang anak kesepian yang menemukan taman rahasia dan berbagai macam rahasia dan kenangan buruk di Misselthwaite Manor. Sederhana dan tidak terlalu menantang. Namun menurut saya Burnette memang sengaja tidak menonjolkan plot yang wah dalam cerita ini sehingga kekuatan buku ini ada di detail penulisan dan pesan yang tersirat.
Buku ini bagus, kaya akan amanat-amanat, indah, dan... menenangkan. Bahkan buku ini mengajarkan kita tentang bepikir positif jauh sebelum Rhonda Byrne menulis The Secret. Jadi...apalagi yang bisa saya kemukakan di sini selain… mengajak anda semua membaca buku ini. Anak, ibu, bapak, semua umur… dapat dengan mudah menikmati buku produksi tahun 1911 ini. Jangan takut bosan hanya karena genrenya klasik dan jangan berprasangka buruk hanya karena ceritanya sederhana dan tidak ada pembunuhan di dalamnya. Mari baca dan rasakan keindahannya, folks. You shall read it, there’s magic in it!
4/5
[/CODE]
SRC bulan ehem... Juni
[CODE]Judul : The Secret Garden
Penulis : Frances Hodgson Burnett
Penerbit : Barnes & Noble Classics[/CODE]
Quote:
Kolera telah mewabah dan membunuh banyak korban di India. Betapa malangnya Mary, orang tuanya telah menjadi korban penyakit mematikan itu. ‘Ayah’nya pun pergi meninggalkannya dan menelantarkan dirinya.
Mary akhirnya sebatang kara. Dia dititipkan di rumah pamannya di Inggris, Yorkshire. Tepatnya di Misselthwaite Manor. Oh-oh… ternyata rumah barunya ini sangat besar, luas, mempunyai ratusan kamar namun sangat sepi dan dingin. Tidak ada para ‘Ayah’ yang bisa Mary perintah untuk melakukan apa saja. Tidak ada yang memanjakannya dan menelan semua caci makinya dengan sabar. Bahkan Mary mulai merindukan sosok orang tuanya yang tidak pernah peduli padanya itu.
Di tengah-tengah keadaan yang baru bagi Mary ini, dia menemukan sebuah kebun rahasia. Kebun ini ditutup selama 10 tahun setelah kematian bibinya dan tidak ada yang boleh memasukinya sebelumnya kecuali Mary.
Hey, tapi tunggu dulu! Bukan itu saja rahasia yang ada di dalam Misselthwaite Manor!
Mary akhirnya sebatang kara. Dia dititipkan di rumah pamannya di Inggris, Yorkshire. Tepatnya di Misselthwaite Manor. Oh-oh… ternyata rumah barunya ini sangat besar, luas, mempunyai ratusan kamar namun sangat sepi dan dingin. Tidak ada para ‘Ayah’ yang bisa Mary perintah untuk melakukan apa saja. Tidak ada yang memanjakannya dan menelan semua caci makinya dengan sabar. Bahkan Mary mulai merindukan sosok orang tuanya yang tidak pernah peduli padanya itu.
Di tengah-tengah keadaan yang baru bagi Mary ini, dia menemukan sebuah kebun rahasia. Kebun ini ditutup selama 10 tahun setelah kematian bibinya dan tidak ada yang boleh memasukinya sebelumnya kecuali Mary.
Hey, tapi tunggu dulu! Bukan itu saja rahasia yang ada di dalam Misselthwaite Manor!
----------------------------------------------------------------------------------------------------- -----------
Hyun Bin ?
Sebelum lebih jauh membaca ada baiknya kata-kata ini diserap terlebih dahulu...
maaf, anda tidak akan menemukan kisah cinta Hyun Bin di dalam buku ini.
Judul buku ini memang sama dengan judul suatu drama korea yang sempat booming, namun isinya sangat berbeda. Saya akui, itulah hal yang membuat saya melirik The Secret Garden. Cover buku ini berwarna hijau dengan gambar seorang anak perempuan tersenyum, menawarkan kepada pembaca sebuah plot yang berkutat dalam kesederhanaan. Akhinya saya menjadikan buku ini tantangan di bulan… Juni. (Ya, saya telat dan saya malu akan hal itu).
Mungkin karena tersugesti dengan label klasik, saya sudah mempersiapkan ancang-ancang membaca buku yang bahasa penulisannya “khas klasik”. Yah… tahu kan ? Bahasanya yang agak-agak puitis dan tutur kata tokohnya yang agak susah dimengerti. Ternyata… tidak perlu ! Saya kaget dengan gaya penulisan Burnette yang jauh dari prasangka buruk saya. Gaya bahasa beliau ringan , mampu membuat kita terlarut dalam cerita dan tidak harus merasakan membaca ulang di tengah-tengah akibat kehilangan jejak. Saking terlarutnya dengan penulisan beliau, saya hampir tidak menyadari ada ilustrasi gambar yang kadang muncul di tengah-tengah cerita.
Penggambaran penulis tentang setting cerita benar-benar patut diacungi banyak jempol. Saya ulangi, banyak jempol. Seramnya kata-kata beliau menggambarkan Misselthwaite Manor yang sangat sepi, mempunyai banyak kamar yang tak berpenghuni, dan jika malam terdengar tiupan angin kencang dari padang luas di sekelilingnya membuat petualangan Mary di awal novel terkesan mendebarkan. Namun itu belum apa-apa dibandingkan dengan dahsyatnya tangan penulis menyulap suasana menjadi sebuah kebun rahasia yang indah dengan bunga-bunga mawar yang menjalar liar di sekelilingnya, ranting-ranting yang merambat dengan natural, hijaunya daun yang mulai timbul merangkak dari bawah tanah, dan warna-warni bunga yang berkemilauan dimainkan cahaya. Saya bukan orang yang dengan mudah mengimajinasikan sesuatu, tapi penggambaran oleh Mrs. Burnette benar-benar nyata dan memukau. Rasanya saya sendiri sedang ikut ke kebun rahasia dan bernyanyi layaknya Coldplay “para…para… paradise... para… para… paradise…” Ditambah dengan angin semilir yang bertiup dan… ah, malah mengkhayal.
Tokoh-tokoh dalam cerita ini lucu dan menyenangkan. Yah, Mary si anak pemurung yang lama kelamaan menjadi periang, Colin yang sakit-sakitan dan pemarah, serta Dickon yang disukai oleh banyak orang dan sahabat para hewan. Kenapa lucu dan menyenangkan ? Karena saya suka dengan kepolosan yang mereka miliki dan kadang merasa iri dengan masa kecil mereka yang dihabiskan bermain di alam bebas. Belum terjamah dengan permasalahan rumit dan teknologi yang menguasai diri.
Bukan hanya tokoh utamanya saja yang memberikan kesan, tiap tokoh membawa warna yang berbeda untuk buku ini. Saya menyukai sosok ibu Dickon yang ramah dan keibuan, Martha si pelayan yang riang dan cerewet, Ben yang selalu melakukan hal-hal konyol di tengah-tengah cerita, dan tidak bisa dilupakan songbird Robin yang protektif turut menyumbang rasa serta warna ke dalam cerita ini. Di buku ini beberapa karakter di atas menggunakan logat Yorkshire, jika anda membaca versi bahasa aslinya, kalimat-kalimat berdialek Yorkshire sangat sering muncul. Awalnya membingungkan, tapi dapat dengan mudah terbiasa dan akhirnya tahu maksud dari kata-kata mereka. Contohnya ini… “Well enow. Th’ carriage is waitin’ outside for thee” Hayoo, apa artinya tuh ?
Dibalik semua itu, ada plot sederhana dan tidak banyak neko-neko yang disajikan. Bercerita tentang anak kesepian yang menemukan taman rahasia dan berbagai macam rahasia dan kenangan buruk di Misselthwaite Manor. Sederhana dan tidak terlalu menantang. Namun menurut saya Burnette memang sengaja tidak menonjolkan plot yang wah dalam cerita ini sehingga kekuatan buku ini ada di detail penulisan dan pesan yang tersirat.
Buku ini bagus, kaya akan amanat-amanat, indah, dan... menenangkan. Bahkan buku ini mengajarkan kita tentang bepikir positif jauh sebelum Rhonda Byrne menulis The Secret. Jadi...apalagi yang bisa saya kemukakan di sini selain… mengajak anda semua membaca buku ini. Anak, ibu, bapak, semua umur… dapat dengan mudah menikmati buku produksi tahun 1911 ini. Jangan takut bosan hanya karena genrenya klasik dan jangan berprasangka buruk hanya karena ceritanya sederhana dan tidak ada pembunuhan di dalamnya. Mari baca dan rasakan keindahannya, folks. You shall read it, there’s magic in it!
4/5