SRC-2012
Bulan : Januari
When God was a Rabbit
Sarah Winman
Singkatnya, bisa saya bilang buku ini : Tragedi yang diceritakan dengan diselingi gurauan.
Hal 52 :
"Kau dapat peran apa?"
"Pengurus penginapan?" Tanyanya "Pengurus penginapan yang luka?"
Aku menggeleng, tubuhku hampir meledak karna tawa. Aku menengadah pada Nancy dan berkata "Pengurus penginapan yang buta."
Hal 63 :
Aku terkesima menyaksikan berbagai imajinasi di dalam rumah ini, seganjil apapun kelihatannya. ini tidak mirip benar dengan keseharianku ; deretan rumah berteras dengan kebun persegi panjang dan rutinitas seandal kursi yang kokoh. Di dunia ini segala hal tidak cocok, atau bahkan hasil ikut-ikutan. Di dunia ini tiada harmonisasi. Inilah dunia drama, tempat komedi dan tragedi berebut lahan.
--Elly menggambarkan rumah Jenny Penny sahabatnya.
Beberapa halaman di buku ini sengaja saya lipet, untuk dibaca-baca lagi selain untuk kepentingan review,..

Pas di bagian yang bikin ngakak sendiri di pagi buta,.. Di bagian yg bikin posisi pewe, baca sambil senderan, jadi duduk tegak,.. Dan bagian yg bikin menghela nafas,.. Bukan kecewa, bukan sedih, bukan apa-apa. Cuman ada banyak bagian di buku ini yg bikin menghela nafas, itu aja.
Karna tragedi mungkin, banyak tragedi, di masa kecil Eleanor Maud, yang coba di ceritakan dengan gaya humoris sama si penulis - Sarah Winman. Entah kenapa dia bisa bikin cerita segitu santainya, soal Atheis, disorientasi seksual, pelecehan seksual sama anak kecil, tragedi 911 dan bahkan KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga-Jenny Penny dewasa) yang berujung pada pembunuhan.
Semua tragedi dalam keluarga Elly dan Joe (Kakaknya) dibagi jadi 2 bagian di buku ini.
Masa kecil sampai ketika Elly remaja dan masa ketika Elly dewasa.
Di bagian masa kecil sampai remajanya, saya seperti membaca buku harian memang seorang anak-anak, walau tragedi gimana juga, tetap anak-anak, polos dan memahami segala sesuatu sesukanya.
Di bagian buku lain, yang dimulai ketika Elly (tau-tau) berumur 27 tahun, diceritakan dengan gaya yang lebih dewasa (menyesuaikan umur Elly mungkin).
Jadi buku ini, memoar keluarga Elly ;
- soal ayahnya yang seorang pengacara Atheis, berhenti jadi pengacara karna rasa bersalah, dan mulai berhenti jadi Atheis karna akhirnya Tuhan, mengabulkan doanya - Menang undian Football.
- Soal abang tersayangnya yang gay. Dan tetap begitu sampai akhir buku (padahal saya sempet berdoa dia tobat jadi gay).
- Soal bibinya si Aktris Nancy Portman yang Lesbi, jatuh cinta sama Ibu Elly, tapi berhasil menjodohkannya sama Ayah Elly. Diceritakan hampir menikah dengan seorang aktor (karna semua perempuan cantik sudah punya kekasih-termasuk ibu Elly).
- Teman akrabnya Jenny Penny, yang di besarkan seorang ibu Gipsi yang gak biasa.
- Charlie-Kekasih sejati Joe.
- Arthur dan Ginger yang tadinya sekedar tamu di rumah mereka, belakangan malah jadi lebih dari saudara
- dan tragedi yang melingkupi orang-orang ini.
Sebenernya (versi saya) buku ini lumayan,.. Asyik malah (saya berniat membacanya lagi kapan-kapan) tapi sayangnya, ada beberapa bagian yang deskripsi nya kurang jelas,.. Membuat saya harus baca lagi kalimat-kalimat di belakangnya,.. dan pas saya gak ngerti juga, saya nyerah,.. hehe.
Gak maksa untuk bener-bener paham, dan lanjut ke halaman selanjutnya.
Bagi penggemar cerita yang happy ending pun, kemungkinan gak bakal kecewa kalau baca buku ini, karna endingnya cukup happy.
ratenya buku ini menurut saya 3.5 of 5