SRC - Februari 2012
Emak Ingin Naik Haji
Asma Nadia
Album Cerita Pilihan,...
Memang tepat Kalau Kata-kata Album Cerita Pilihan di sematkan di cover buku ini,.. Buku kumpulan cerpen karangan Asma Nadia ini memang berisikan, cerita-cerita singkat yang padat akan hikmah,.. Isinya sebenarnya masih seputaran isu yang sudah sering diangkat dalam cerita kebanyakan. Misalnya soal cinta mati, prostitusi, perselingkuhan dalam rumah tangga, kesenjangan sosial, dan masalah-masalah sosial lainnya, tapi (entah gimana caranya) Asma Nadia menyajikannya dengan hangat, sederhana dan gampang di cerna.
Se-sensitif apapun isu yang diceritakan Asma Nadia (misalnya soal prostitusi tadi) tetap ada hikmah di balik cerita itu. dan Asma Nadia menceritakannya kepada pembaca dengan 'lembut', tanpa menghakimi satu pihak, atau satu tokoh pun dalam ceritanya. Walau bagaimana, Asma Nadia, sepertinya ingin menyampaikan kepada pembaca, kalau tokoh dalam bukunya ini layaknya manusia biasa yang gak mungkin tanpa khilaf dan salah.
Sebelum membaca salah satu cerpen dalam buku ini yang berjudul Emak Ingin Naik Haji, sebelumnya, saya sudah lebih dulu menonton filmnya. Waktu itu saya sempat nangis, nangis beneran, iya, nangis yang bercucuran air mata itu, dan ketika membaca cerpennya, rasa haru itu hinggap lagi, walau gak sesegukan tapi rangkaian kalimat dalam cerpen ini, membikin dada sesak, mata mengembun dan berasa di sentil.
Terbayang wajah Emak, ingat kerinduan satu-satunya perempuan itu.
"Empat puluh tahun sudah usia, kapan aku bisa melunasi mimpi Emak untuk naik haji,... "
Banyak orang berpunya, sosialita, dan bahkan saya, yang lebih memimpikan terbang ke (misalnya) negara Eropa daripada menunaikan ibadah haji,...
Cerpen yang judulnya diangkat sebagai Judul buku ini, bercerita tentang Zein yang tinggal berdua bersama ibunya. Ibunya, seorang wanita renta, sederhana yang mempunyai mimpi mulia - Naik Haji. Dan Zein, karna cinta yang sangat kepada ibunya, sangat ingin, membawa Emak pergi berhaji. Tapi keterbatasan ekonomi, membuat mimpi itu, serasa hanya mimpi saja. Bertetangga dengan Zein dan Emak, adalah Juragan Haji, sang kaya raya, yang hampir tiap tahun naik haji,... Saking inginnya Zein mewujudkan mimpi Emak, bahkan sempat terpikir olehnya untuk merampok.
Pagar tinggi itu bukan tidak bisa dipanjat.
Kalau keberadaannya di penjara bisa membuat Emak, jadi tamu Allah, dia Siap.
Cerita berakhir ketika Zein dan Emak, akhirnya memenangkan undian berhadiah naik haji. Tapi sayang, Zein, tertabrak mobil ketika dengan riangnya pulang dan baru akan memberikan berita bahagia kepada Emak soal hadiah undian itu.
Di langit, dalam bayangan yang mulai mengabur, Zein melihat Emak dalam pakaian ihram, mengelilingi Ka'bah. Wajah Emak yang bercahaya tersenyum menatapnya.