[Review] Then I Hate You So
Sebuah Dendam dari Masa Lalu



Judul : Then I Hate You So
Penulis: Andry Setiawan
Genre : Romance
Kategori: Fiksi, novel asli
Tebal : 320 hlmn
Harga : Rp. 43.000
Terbit : Maret 2012
Penerbit: Haru

Sinopsis dari Back Cover:

Semua berawal dari bencana tsunami yang mengguncang Jepang.
Itoyama Luca, mengira dia sudah memiliki segalanya. Kepintaran, karir yang sukses, dan bahkan tampang yang keren. Tapi semuanya seolah tidak berarti setelah bencana itu. Kekacauan di Jepang membuat sebuah perasaan yang sempat menghilang muncul kembali. Dan takdir menuntunnya menyelesaikan perasaan anehnya itu.
Han Naran, model cantik yang wajahnya menghiasi papan iklan Korea itu berhasil menyembunyikan isi hatinya selama tujuh tahun. Bencana alam di Jepang membuat perasaannya itu bangkit kembali dan malah semakin menggebu.

***

Itoyama Luca, seorang pria Jepang yang memiliki tampang dan karier yang menjanjikan. Namun, dia bukan pria sempurna layaknya pangeran, karena di balik tampangnya itu, dia adalah pria angkuh.

Han Naran / Isobe Nana, seorang wanita asal Jepang yang hijrah dan akhirnya menjadi model yang sedang naik daun di Korea.

Keduanya memiliki hubungan khusus di masa lalu, saat masih SMA. Sebuah kejadian di masa lalu yang menjadi kenangan tersendiri. Namun yang ada bukanlah kenangan manis, namun kenangan pahit.

Jepang dilanda gempa! Bukan gempa kecil, tapi gempa besar yang disusul tsunami. Mendengar berita itu, Han Naran seorang model produk kecantikan Etude (jadi ingat Sandara onnie~ ^^) tiba-tiba teringat pada seseorang dari masa lalunya. Itoyama Luca.. Apakah dia menjadi korban bencana alam itu?

Han Naran begitu penasaran sampai-sampai ia membuat akun twitter @An4n3bos1 agar bisa menanyakan kabar @LucaItoyama (sstt.. ini bukan real acount twitternya mereka xD biasanya kan kalau ada cerita dengan menggunakan akun twitter/fb/youtube itu beneran dibikin aslinya, mungkin Kak Andry bisa bikinin tuh)

Lewat twitter itu, Na Ran berhasil mengetahui Luca yang masih selamat dan bahkan ia tahu Luca akan ke Korea.

Di dalam otaknya, Na Ran sudah berpikir rencana balas dendam atas kejadian 7 tahun yang lalu. Ia ingin menghancurkan pria dari masa lalunya itu. Ia ingin menyakiti pria itu, sama seperti sakit yang ia alami dulu.

Rencana Na Ran berjalan mulus. Di saat Luca mulai menyukai dan mempercayai Na Ran, di saat itulah Na Ran menghancurkan karier Luca.

Sebenarnya apa yang membuat Na Ran begitu benci dengan Luca? Masa lalu apa yang mereka alami 7 tahun lalu. Apakah Na Ran dan Luca benar-benar saling menyukai? Atau justru Dani, sosok manajer Na Ran berhasil masuk dalam kehidupan baru Na Ran?

***

Novel ini adalah karya pertama Kak Andry. Berlatarkan Jepang dan Korea, pembaca diajak menyusuri beberapa tempat di sana. Ada penyelipan kosakata dalam Bahasa Jepang dan Korea. Kalau biasanya saya membaca novel penerbit Haru, saya jarang membaca footnote, karenasudah bisa dengan kosakata Korea (cieee.. hehe..) tapi kalau Jepang, kali ini lumayan banyak ngintip footnotenya.

Kelebihan novel ini. Kita bahas dari covernya dulu ya. Covernya bagus. Style ilustrasinya saya suka dengan outline brush yang dibuat Dedy Andrianto. Kualitas kertasnya juga bagus, dengan kertas sampul yang khas penerbit Haru (aku suka). Secara keseluruhan ide ceritanya, cukup bagus untuk mengangkat cerita masa lalu yang pahit dan berujung pada dendam Na Ran. Rencana balas dendam Na Ran juga pintar. Bagian surat Luca juga isinya bagus, menyentuh. Oh ya, ada satu quote yang saya suka:

Seorang pangeran berkuda putih ingin membawamu keluar dari rumah dan mengantarkanmu ke Yamashita Koen

Namun kekurangannya, saya bisa menebak ceritanya (contohnya: kasus peristiwa 7 tahun lalu & Dani oppa yang sebenarnya tidak …) lalu apakah semudah itu untuk menemukan liver yang cocok. Biasanya kan akan sangat susah kalau bukan keluarga. Kekurangan lain yang saya temukan (mungkin ini hal detail) adalah bagaimana Na Ran membuat akun twitternya di saat sedang gugup. Tapi sempat-sempatnya kepikiran membuat akun dengan nama kebalikannya plus pakai huruf+angka gitu. Na Ran alay juga ya hahaha… Atau contoh lain saat Dani memberikan video pada Luca, kan berarti Dani tahu alamat Luca, kenapa Dani tidak membantu mempertemukan mereka? Kenapa Luca dan Na Ran harus susah payah saling mencari.

Oh ya, di sini diselipkan Strong Heart juga lho hehe (itu acara yang terkenal di Korea) di buku ini hostnya masih Lee Seung Gi. Tapi kalau sekarang sudah berganti jadi Lee Dong Wook *sekilas info saja*

Karena di sini dibahas tentang lukisan, tadinya berharap Van Gogh dan Picasso nya akan dibahas lebih jauh. *mungkin bagi pembaca lain nggak penting, tapi karena saya dari anak DKV jadi harap maklum*

Secara keseluruhan, untuk novel pertama, karya ini cukup bagus.
3 stars

Seoulmate is You - Lia Indra Andriana

Halaman : 320
Penerbit : Penerbit Haru
Bahasa : Indonesia
Harga : Rp.45.000



Buku ini adalah sequel dari Seoulmate. Menceritakan kelanjutan kisah Sun dan Jang / Ji Woo.

Penjelasan awal sedikit:
Di Seoulmate diceritakan Sun adalah gadis yang bisa melihat hantu. Ia direkrut Siwon untuk masuk dalam organisasi penyalur jasa hantu 'Soulmate' Tugas Sun adalah sebagai Mate yang bekerjasama dengan Soul alias hantu dalam menjalankan tugasnya. Tugas bisa beragam misalnya stuntman film action, tugas menakut-nakuti orang dalam film horror, dll.
Nah singkat cerita, di Seoulmate is You ini, Sun sudah pacaran dengan Ji Woo, tapi Ji Woo belum tahu kemampuan spesial Sun itu. Apalagi ia tidak percaya dengan hantu.

Sun sendiri kebingungan bagaimana menjelaskan pada Ji Woo, apalagi muncul gadis bernama Su Jin dianggap Sun sebagai orang yang ke tiga dalam hubungan mereka.

Di sela masalah pribadinya, muncul organisasi Memory maker, mereka bisa menyediakan memori untuk para kliennya. Cara kerjanya dijelaskan lebih lanjut di pertengahan buku. Selain itu Sun dan Arang (si hantu) harus membantu seorang hantu baru (berambut mie keriting) dalam menemukan identitas memori sebenarnya.

Lalu bagaimana kelanjutan kisah Sun dan Ji Woo? Apakah tujuan memory maker itu baik? Bagaimana nasib si hantu berambut mie?

Nah buku ini masih memiliki cover yang cute, walau saya lebih suka Seoulmate 1. Lalu, masih suka ada sisispan bahas aKorea standard. Kalau beberapa vocab masih taulah *hehe* Untuk ceritanya juga, di sini lebih banyak dibahas tokoh-tokoh lain seperti Arang, Siwon, dll. Tak lupa ada sisipan tentang Jang Geun Suk (favoritnya kak Lia) serta beberapa nama seleb seperti Top, GD, Seungri, Jung Il Woo, atau Park Si Hoo.

Tentunya kalau sudah baca Seoulmate 1 akan lebih lengkap baca Seoulmate 2 juga.

Penulis : Sophie Kinsella
Penerbit : Gramedia
472 hlm.; 18 cm
Harga : Rp. 15.000,-



Rate : 4/5

Buku ini adalah pengakuan si gila belanja. Gadis penggila belanja bernama Rebecca bloomwood ini sebenernya baik, agak jujur (walau kadang dia gak jujur, tapi dia mengakui kalau dirinya gak jujur) dan polos. Hanya saja, kadang dia konyol, agak malas (berpikir) dan,... Gila belanja.

Ya Tuhan. Semua ini salahku. Semua ini salahku. Kalau saja aku menggunakan otakku dan untuk sekali saja dalam hidupku mau berpikir...

Ya Tuhan. Yang itu. Itu kan hanya omongan ngawur saat mulutku berbicara tanpa menggunakan otak.

Saking tergila-gilanya memanjakan diri dengan belanja dia terlibat hutang yg tidak sedikit, hidupnya jadi kacau. Dikejar-kejar tagihan Bank dan kartu kredit. Bukannya menyelesaikan masalah Becky Bloomwood ini malah menghindar dan tak menghiraukan surat-surat tagihan itu. Sampai semua kartu kreditnya diblokir.

Rebecca bukan gak mencoba untuk 'sembuh' dia berusaha mengurangi pengeluaran dan Menambah Penghasilan, karna penghasilannya sebagai Jurnalis keuangan (yang kedengarannya keren) tidak mampu mengimbangi kebiasaannya berbelanja barang-barang yang kebanyakan mewah. Tapi sayangnya, semakin dia mencoba mengurangi penghasilan, sebaliknya dia malah semakin boros. Misalnya ketika mencoba menghemat dengan memasak sendiri daripada membeli makanan jadi, dia malah memboroskan banyak uang untuk belanja buku resep-resep masakan India versi Hardcover (walau tanpa sengaja), membeli perangkat memasak, celemek baru, bumbu dapur yang tidak sedikit untuk membuat masakan India (Kari dan Roti Naan), dan akhirnya pun, masakan itu hampir tidak dapat dimakan-kemudian tetap saja dia memesan makanan delivery.

Nasib baik mulai menghampiri kehidupannya ketika rasa tanggungjawabnya terusik, karna tetangganya-Pasangan webster yang sangat manis- diakali salah satu agen keuangan mereka (Flagstaff Life). dan itu atas saran Rebecca Bloomwood... Dia merasa harus melakukan sesuatu untuk pasangan ini, kemudian mulai menulis artikel mengenai mereka di salah satu harian London. Dari sini perang terbuka dengan Luke Brandon yang sering menganggapnya sebagai lelucon dimulai. Luke Brandon-Pria terkaya ke-31 se Inggris- yang merupakan pengusaha dari perusahaan PR Flagstaff Life melawan Rebecca Bloomwood yang sering ditertawakan dan dianggap konyol.

Apa sih yang kemudian terjadi? Haha...
Yang jelas bukunya bagus, penuh humor yang pasti akan bikin kita ngakak karna kepolosan, dan kadang kekonyolan Becky Bloomwood. Gaya bercerita penulis menjelaskan masalah keuangan yang kadang rumit, dibuat cerdas dengan cara sederhana. Tapi sekonyol-konyolnya Rebecca Bloomwood tetap saja dia bisa merasa gusar dan melontarkan kalimat yang berani.

"Nah, dia keliru, bukan? Kalian semua keliru. Dan mungkin sekarang kau bisa mulai memperlakukan semua orang dengan hormat. Bukan hanya orang-orang yang kau pikir penting." Aku berhenti berbicara, terengah sedikit, dan suasana hening.

Saya suka buku ini,.. Rasanya bisa saja saya mengulas banyak sekali soal buku ini-bisa jadi tebelnya setengah bukunya sendiri.
Jadi, bagi yang penasaran (kalau review ini bisa bikin penasaran) baca sendiri ya,..

saya beli buku ini satu set.. termasuk sama mini sophaholic nya. Dari dulu saya ini penyuka serial2 drama barat macam friends, gilmore girl dsb saya kira saat baca buku ini bakal sama antusiasnya ketika menonton serial2 itu tapi ternyata enggak euy

saya menguap berkali-kali, dan box set buku ini baru dua buku yang saya buka plastiknya. yg lain masih tersegel rapih

Bisa di hibahkan ke saia aja kalo gitu Jeng,..
Gak tau juga kalau baca yg lain, baru baca yg satu ini aja sih,
gaya si sophie bercerita sederhana tapi kocak, ada beberapa bagian yang bikin ngakak..

Bacanya jangan pas suntuk deh,.. Lumayan kok, coba di baca ulang,..
*maksain

dihibahkan saja deh klo gitu, lebih bermanfaat di tangan dirimu kayaknya. PM alamat n nope ya jeng rika

keknya emang bukan passion aku ni buku, kan udah baca dua buku tapi tetep aja ga dapet feel nya.. buku2 mike gayle yg direkomendasiin jeng Lisa juga sama, bikin ngantuk

Novel ini merupakan salah satu dari sekian banyak karya penulis novel misteri kenamaan, Greg Iles. Sama halnya dalam novel lainnya, The Footprints of God, sekali lagi Greg Iles mengajak kita berpetualang menguak sebuah misteri dahsyat. Misteri yang membuat Anda terus terjaga sepanjang malam. Jadi, jangan baca buku ini jika Anda masih menginginkan tidur yang lelap!

Sempat skeptis juga baca sinopsis buku ini, sebabnya adalah buku ini tetap bikin ngantuk di awal-awal ceritanya, alurnya agak lambat, actionnya masih belum muncul, dan tokoh-tokohnya pun masih adem ayem, sangat sedikit konflik, lebih banyak bercerita tentang masa lalu. Nah, di pertengahan buku sampai akhir, barulah misteri dahsyat ini mulai terkuak, mulai terbuka semua, tak sabar ingin segera menghabiskan buku ini, dan jujur saja baru sekarang lagi sensasi membaca buku saya rasakan kembali.

Kehadiran Eve Sumner membuat Waters terperangah. Bukan karena Eve cantik dan memesona. Lebih dari itu, Eve adalah juga Malorie, yang selalu terobsesi dengannya. Mustahil memang mengingat Malorie telah terbunuh beberapa tahun yang lalu. Lantas, siapa Eve sebenarnya? Benarkah ia hanya mengarang cerita tentang jatidirinya? Apa hubungan mereka sebenarnya? Apakah Malorie benar-benar sudah mati?

Waters harus tahu jawaban semua pertanyaan itu. Jika tidak, ia akan kehilangan seluruh anggota keluarganya.

Awal dari sinopsis buku ini, langsung muncul typo antara Mallory di dalam buku dan Malorie di bagian belakang buku (sinopsis), entah kalau dua nama ini punya arti yang sama di luar negeri sana. Tapi sebagai orang Indonesia, tetap ingat kata-kata William Shakespeare: “Apalah Arti Sebuah Nama”.

Penuh misteri, membuat bertanya-tanya, bahkan saya sendiri sampai menebak-nebak, kira-kira apa yang terjadi pada Eve, mengapa dia bisa sangat mirip dan bahkan tahu rahasia-rahasia terbesar Mallory. Mallory sendiri ialah mantan pacar John Walters semenjak muda, hingga akhirnya dia tewas sepuluh tahun yang lalu. Sebelum tewas, ternyata Mallory sempat berkehendak untuk membunuh Walters, dengan alasan dia sangat mencintai Walters, sehingga setiap kali muncul rasa cemburu dalam dirinya, emosi dan nafsu untuk membunuh Walters itu muncul, dua kali sudah percobaan pembunuhan itu dilakukan.

Ternyata, semua ini memang berawal dari masa lalu. Banyak kejadian masa lalu terkuak setelah Eve alias Mallory ditemukan tewas setelah tidur bersama Waters. Bagaimana masa lalu Mallory yang begitu kelam, sampai-sampai menjadi korban kekerasan seksual dari seseorang yang sangat dekat dengannya. Bagaimana ternyata sahabat dan istri Walters ternyata pernah punya hubungan di masa muda. Hingga kisah mengapa Walters dan istrinya hanya dikaruniai seorang anak padahal Lily, sang istri sempat hamil lagi sampai dua kali.

Proses pencarian dan pemecahan teka-teki kematian Eve mencapai puncaknya ketika Walters ditemani oleh pengacara dan juga sahabatnya, Penn, dalam merunut peristiwa-peristiwa logis yang terjadi diantara hidup Walters dan sekelilingnya. Disini kita diajak ikut berpikir, apakah tudingan Penn terhadap sahabat dan istri Walters bahwa mereka ikut terlibat dalam konspirasi pembunuhan ini adalah benar. Ataukah memang Mallory itu sebenarnya masih hidup, dan semua hal yang terjadi di luar nalar Walters dan terutama hukum, adalah hal yang nyata, dan bisa dibuktikan. Bukan sekedar kejadian mistis yang tidak mungkin untuk dilakukan.

Bisa dibilang buku ini sangat rapi, walaupun cukup banyak adegan seks yang tersirat, namun tidak dibuat tersurat dalam buku ini. Begitu pula dengan selera sang penulis, Greg Iles, yang juga pernah tergabung dalam grup musik Frankly Scarlet, dia tidak segan untuk menulis hal-hal yang ada di dunia modern ini, seperti penyebutan merk mobil, hingga penyebutan judul buku lain, seperti Harry Potter dan Lord of the Ring, sehingga kesannya buku ini memang merupakan buku yang berdasarkan kisah nyata dan bukan hanya fiksi belaka. Cerita dari buku ini sendiri menurut saya sangat pantas untuk difilmkan, sehingga kita bisa melihat, apakah fenomena tentang jiwa yang merasuk itu benar-benar terjadi di dunia nyata, ataukah hanya sekedar fiksi.

Buku ini pantas untuk mendapatkan rate 4 dari 5 bintang.

Walaupun font buku ini sangat rapet, walaupun pakde Tohari benar-benar menggunakan bahasa sastra, novel ini sangat keren, khas Ahmad Tohari, mengingat ini buku kedua beliau yg saya baca. Buku yang sempat dibanned ini memang layak dibanned, karena selain ada unsur PKI yg bikin kena banned, banyak pula umpatan-umpatan yang tidak pantas untuk diucapkan. Tetapi itu semua tidak masalah, karena buku ini benar2 asu buntung...

Banyak yg menyoroti kisah cinta Srintil-Rasus yang "katanya" tragis, tapi kenyataannya, buku ini lebih dari itu, bahkan menurut saya, hampir tidak ada cinta yang tersurat diantara keduanya. Malah menurut saya lagi, buku ini lebih menyoroti tentang keadaan Indonesia yg sebenarnya, bahwa Dukuh Paruk di Indonesia ini benar2 ada. Bayangkan, sebuah dusun yg bodoh, terbelakang, bahkan bisa disebut masih murni, belum terpengaruh dunia luar. Saya yakin, pasti masih ada dusun seperti itu di Indonesia ini, dimana anak2 tidak mengenal sekolah, tidak ada guru formal, dan suatu kenyataan pahit bahwa anak2 itu lebih mengenal ronggeng. Ya, ronggeng, Srintil adalah ronggeng, bisa juga dikatakan "pelacur yang berstrata tinggi", karena memang kerjaannya melayani masyarakat, terutama para prianya, dan gilanya istri dari pria yg dilayani ronggeng justru merasa bangga, tidak ada rasa sakit hati, saking bodohnya mereka.

Perjalanan Srintil menjadi ronggeng sebenarnya berakhir ketika dia jatuh cinta kepada Rasus, namun pertanyaannya apakah Rasus juga merasakan hal yg sama? Silakan nilai sendiri saat baca bukunya. Konflik yg diramu Ahmad Tohari memang renyah, sesuai dg zaman, misalnya ketika ramai pemilu, maupun ketika geger komunis, penulis berhasil meramu karyanya dg indah. Belum lagi, budaya ronggeng yg diperkenalkan merupakan budaya asli Indonesia, perlu dilestarikan dg penyesuaian disana-sini, agar kebudayaan ronggeng ini tidak kena banned seperti bukunya

Bisa dibilang buku ini merupakan memoar sang penulis. Memoar petualangan dan perjalanannya selama memandu 27 anak Indonesia kaya raya (harta orang tua) dalam rangka pertukaran budaya ke Inggris, tepatnya ke Oxford. Mengapa saya bilang memoar? Karena ini nampaknya kisah nyata sang penulis, terbukti dari nama belakang sang penulis yang dijadikan nama tokoh utama buku ini, yaitu Gre Kinayan.

Gaya bercerita di buku ini ditulis dengan cara nostalgia, yaitu si tokoh utama (Gre Kinayan) mengingat-ingat hal yang terjadi selama dirinya memandu perjalanan tersebut. Namun bukan hanya dari sudut pandang dia, tetapi juga dari sudut pandang si polkadot yang kebetulan bertemu dan sering berbincang dengan Gre baik itu melalui e-mail, telepon maupun bertemu langsung.

Setting dari buku ini juga keren, Oxford, Belanda, hingga Amerika Serikat. Maklum, namanya juga orang-orang kaya, jadinya tidak masalah untuk mereka apabila misalnya, tiba-tiba janjian di negara Inggris, atau misalanya tiba-tiba cancel tiket pesawat, semuanya bisa terjadi di opera ini. Bukan hanya tentang kekayaan, tentang gaya hidup anak-anak orang kaya ini pun sudah sangat barat, ada yang hidup serumah tanpa menikah, shopping everyday bahkan pesta-pesta hingga mabuk pun bukan suatu hal yang mustahil.

Buku ini bisa digolongkan sebagai buku travelling, karena settingnya yang memang di luar negeri, dipadu dengan tempat-tempat wisata, terutama di Oxford, Inggris, yang anak-anak orang kaya ini kunjungi. Buku ini pun penuh dengan percakapan melalui e-mail dan chatting, sehingga tidk jarang dalam satu bab kita hanya disajikan dialog semacam itu.

Yang disayangkan, buku terbitan Gagas ini seolah benar-benar kebaratan. Kurang ada pengeditan yang sesuai. Bayangkan saja, ada penyebutan alat kelamin pria yang tanpa sensor, apa adanya ditulis begitu saja, dan ini agak mengecewakan buat saya.

Overall, buku ini saya beri rate 3 dari 5 bintang.

eh mod, itu belom semua ya, yg post2 belakangan belom

wkwkwkwkw...
buset..
banyak jg yah..

pegel tangan ngedit2nya...
pdhl ne trit dulu niatnya cm masukin rekomen buku dari gw..

apa pulak ni reserved reserved

buset dah...
masuk aja ke sini..

mau tau aja....
lg capek ne...
kerja rodi ngedit2 page depan..

kan dulu emang pernah kemari za

tuh udah nyumbang dua buku, a friend like henry sama sybil

hahaha...
iya ne..
pegel ngeditnya...
kelamaan liburan.

mana masih ada lg sekitar 100 yang belom di masukin index...

buset .
banyak banget bang
maka nya punya trit jangan banyak", yg kudu di update terus kayak di sfth ama dimari

Judul Buku : Oliver Twist
Penulis : Charles Dickens
Penerjemah : Reni Indardini
Penerbit : Bentang
578 hlm; 20,5 cm



Rate : 4/5

Oliver tergolek, berlumur lumpur dan debu, dan meneteskan darah dari mulut, dengan mata nyalang melihat ke sana kemari ketumpukan wajah yang mengelilinginya. Sang pria tua serta merta diseret dan di dorong ke dalam lingkaran oleh para pengejar terdepan.
"Ya," kata pria itu. "Aku khawatir inilah anaknya."
"khawatir!" gumam gerombolan orang. "Bagus!"
"Bocah malang!" ujar pria itu. "Dia terluka."

Oliver Twist adalah nama yang diberikan Tuan Bumble-sang sekretaris desa yang tanpa belas kasih, kepada seorang bayi yatim piatu yang lahir di sebuah rumah sosial. Ibunya yang masih muda dan manis, meninggal tak lama setelah melahirkannya, jadilah Oliver Twist yatim-piatu semenjak hari pertama dia dilahirkan.

Hidup Oliver, seperti kebanyakan nasib anak yatim-piatu pada jaman itu, kelaparan, miskin, tidak dihargai, terlunta-lunta di jalanan dan tidak berpendidikan. Setelah menempuh perjalanan sejauh lebih dari 120 Km dari desa ke kota London, Oliver sebenarnya berniat merubah nasib, namun sialnya dia malah terlibat dengan segerombolan pencopet dan penipu, yang benar-benar ingin memanfaatkan Oliver - dengan wajahnya yg manis, pasti banyak nyonya-nyonya tua menaruh iba. Namun Oliver Twist yang manis dan baik hati, sebenarnya tidak ingin terlibat sama sekali dengan gerombolan ini.

Begitulah, buku ini berisikan memoar perjalanan hidup Oliver Twist, yang saya kira adalah inspirasi bagi sebagian besar sinetron sekarang ini.
Memang kisahnya dapat di tebak, tapi gaya penulisannya benar-benar khas. Buku yang ditulis sekitar tahun 1836-1837 ini berbeda dari novel terjemahan lain yang pernah saya baca. Mungkin novel ini versi nyastranya orang sana (Inggris). Belum terbayang gimana sulitnya memahami buku ini, seandainya saya baca dalam bahasa Inggris. Kalimat-kalimatnya cukup kaku, humornya juga kaku (setelah mengerutkan dahi sebentar, baru bisa mesem, itulah humor kaku versi saya), dan bahasa-bahasa tokoh yang bertutur di dalamnya juga kaku, penuh tata krama. Mungkin masih pakai pakem bahasa Inggris yang baik dan benar.

"Saya berharap anda tidak bermaksud mengatakan, Tuan," kata Giles gemetaran, "Bahwa dia akan mati. Jika benar, saya takkan pernah berbahagia lagi. Saya takkan pernah membunuh seorang anak laki-laki. Tidak, bahkan Brittles pun tidak, demi semua perabot makan perak di negeri ini, Tuan."

Memang, ada bagian yang kadang membuat saya bosan membacanya, namun ada kalanya juga saya duduk tegak, dan serius, berdebar, tidak sabar membaca kisah selanjutnya.
Entah bagaimana, bahkan ada saat-saat saya merasa sedang berada di lokasi cerita. Sepertinya gambaran bagian-bagian kota London yang kumuh, terbayang jelas di kepala ketika membaca buku ini. Tempat tinggal gerombolan pencopet itu pun, rasanya dapat saya gambarkan dengan jelas-andai ada yang bertanya.

Kisah ini, sebagiannya merupakan catatan sejarah. Sejarah kelam anak-anak jalanan yang yatim, piatu dan ketimpangan sosial pada jaman Victoria. Charles Dickens sendiri dikenal sebagai seorang penulis Reformis, yang memang menulis tentang hal-hal buruk untuk mengubah keadaan masyarakat menjadi lebih baik (Wikipedia).

Buku ini adalah karya yang gak lekang jaman, layak dibaca, dan juga dikoleksi. Karna sampai kapanpun, kisah-kisah seperti ini, mungkin masih akan terus ada. Entah di belahan bumi bagian mana.

Judul: Diary Suamiku

Pengarang : Vanny Chrisma W.

Penerbit : Najah




Well pertama-tama aku baca sinopsis di atas, yang terpikir di pikiranku adalah, 'waow... keknya cerita ini seru abis mengenai konflik rumah tangga. Seru nih!' Akhirnya, kuambillah buku ini dari meja rak diskon terus membayar ke kasir. Cover novel yang agak suram, memperlihatkan pena, buku serta foto seorang gadis juga membuat nuansa bermuram durja atau sedih jadi terasa banget. Dalam hati, saya berkomentar, 'Ini pasti konfliknya seru! ceritanya bakal mengharu-biru penuh air mata.'

Dan setelah saya membacanya sampai selesai, alhasil, yang saya dapat adalah... K-E-N-T-A-N-G!!!!

Mengesalkan. Itulah satu kata yang tepat setelah membaca novel ini.

Awal membaca prolog dari novel ini, saya disuguhi oleh sebuah adegan di mana Nilad, istri Sulthan, melakukan prosesi bunuh diri yang cukup dijelaskan secara detail. Cukup mengesankan, bahkan membuat saya tertarik untuk membaca sampai ke tengah halaman. Apalagi, mulailah seorang tokoh wanita bernama Samina, seorang pelacur yang hamil dua bulan, meminta pertanggungjawaban Sulthan untuk menikahinya. Waw...,konflik makin kerasa panas hingga membuat si Nilad jadi depresi berat.

Yang sedikit kuherankan di sini adalah suaminya pergi selama 6-7 bulan dan istrinya dilarang keluar rumah sedikit pun!!! What the.... Gimanapun juga, menurut akal dan logika saia, dengan melihat manusia jaman sekarang, walaupun suami kaya tujuh turunan atau apalah dan pergi berbisnis sampai berbulan-bulan, tetap anehlah kalau mengungkung istrinya di dalam rumah selama waktu itu. Sekalipun dikurung di sangkar emas, tetap ogahlah kalau bagi ane pribadi dilarang pergi-pergi selama itu . Itu mah, udah mirip seperti diktator

Oke, balik lagi ke topik Nilad dan Sulthan. Yah, selama masa depresi Nilad ini, saia tidak melulu disuguhi oleh cerita pertengkaran maupun amarah Nilad pada suaminya. Saia juga disuguhi cerita-cerita lain yang saya rasa tidak berkaitan dengan ini cerita utama. Sejujurnya, cerita-cerita kilasan ini bagus hanya saja... saya masih belum 'ngeh' dan paham, apa relevansinya dengan cerita utamanya. Tapi, dari beberapa cerita bahkan cerita yang diutarakan Sulthan sendiri, saya seperti melihat bagaimana kata 'cinta' diungkapkan dari berbagai sudut pandang. Sangat menarik tetapi saya tetap belum paham

Nah, di cerita ini juga sedikit agak ganjil karena ada berbagai banyak 'rahasia' dan mister-misteri yang bagi saya sendiri kurnag cukup digali sehingga misteri itu seperti sekedar lewat dan tidak menimbulkan kesan apa-apa dalam diri saya. Hmmm..., cerita ini sebetulnya potensial sekali untuk menjadi cerita konflik rumah tangga yang sangat bagus tetapi, sepertinya penulis kurang menggali idennya lebih dalam, sehingga yang ada sepertinya hanya cerita yang asal lewat saja.

Kemudian tentang cerita utama dan konflik utamanya juga tidak tergali cukup baik sehingga ketika saya memaksakan diri untuk membaca sampai akhir, saya cuman bisa melongo sambil mengangkat alis dan bergumam, 'Gini doang?'

Menyebalkan!

Endingnya memang sedikit tidak terduga tapi konfliknya nggak ditampilkan secara jelas dan penuh emosi sehingga sama sekali tidak berkesan apa-apa. Sekalipun ceritanya melompat-lompat dari satu latar ke latar lainnya, saya masih bisa menangkap dan memahaminya. Yang saya sesalkan cuma satu, kenapa novel ini kurang tebal untuk menjelaskan segala rahasia dan teka-teki yang dibiarkan asal lewat dan cuman 'oh begitu.' ????

Siapa itu si perempuan salju?

Kenapa dia kek putri tidur?

Terus, dari mana si Samina bis adtaang ke rumah Sulthan?

Kok bisa si Samina ngaku-ngakuin kalau Sulthan itu kekasihnya, padahal SUlthan cuman nyelametin dia doang?

Terus, kenapa Nilad tiba-tiba kek gitu?
Mana adegan konflik saat Samina menyambangi rumah Sulthan?

Manaaaaaaaaaaa...... *jerit-jerit di pojokan kamar sambil pukul-pukul dinding*

Lebay

Rate 3/5 untuk buku ini /

-------- edited---------------

Salah id waktu buat review src

SRC 2012 - JUNI




Judul: Seandainya Aku Boleh Memilih

Pengarang: Mira W.

Penerbit: Gramedia




Siapa sih yang nggak kenal Mira. W?
Novel-novelnya yang berisikan kisah percintaan antar lawan jenis dan penuh dengan konflik pula serta terkadang... dibumbui dengan perselingkuhan yang berakhir di... ranjang?

Di dalam novel ini, berkisah mengenai Riri, seorang mahasiswi kedokteran yang sebetulnya lebih suka jadi model daripada jadi dokter. Riri, anak orang kaya, yang bisa menjerat lelaki dengan mudah, bertemu dengan Bandi, seorang pasien yang sedari kecil sudah memiliki kelainan jantung. Yah, bisa ditebak apa yang terjadi pada mereka. Keduanya saling jatuh cinta, sayangnya, cinta itu terganjal dengan ketertarikan Riri pada lelaki lain yang ternyata adalah abang dari Bandi sendiri. Bisa ditebaklah apa yang terjadi di antara ketiga insan itu.

Mira W. mengemas cerita ini dengan kata-kata yang mudah dipahami dan alur yang bisa ditebak. Terus terang, saya tidak terlalu 'sreg' setelah membaca novel ini. Hal ini dikarenakan ada suatu hal dalam isi novel ini yang membuat saya mengerutkan dahi. Yang pertama adalah mengenai cinta, Yang kedua adalah perselingkuhan, dan Yang ketiga adalah tentang pembenaran yang terkadang membuat saya bingung sendiri.

Yang pertama mengenai cinta. Apa sih cinta itu?
Ketika saya membaca isi novel ini, saya menemukan bahwa Riri jatuh hati pada Bandi pada pandangan pertama. Namun, di saat yang lain, saya menemukan pula cerita bahwa Riri jatuh hati pula pada Harris, Abang Bandi. Cinta memang buka matematika. Cinta memang suatu getaran halus yang tak bisa diduga dan terkadang membuat seseorang jadi serba emosional. Begitulah yang saya dapat dari novel ini ketika Riri menjatuhkan pilihannya pada Harris dan berusaha memperjuangkan 'cinta' mereka. Padahal.....

Yang Kedua mengenai perselingkuhan. Selingkuh itu bagaimana sih?
Di sini, diceritakan mengenai cinta segitiga antara Bandi-Riri-Harris. Yang mana ceritanya mbulet seputar mereka bertiga sampai akhirnya datang satu cewek lagi. Di sini, aku sedikit bingung, sebetulnya definisi kesetiaan itu seperti apa? Apakah seperti yang dilakukan Riri? Tetap bersama Bandi sekalipun berjanji untuk selalu mencintai Harris? Ataukah Seperti Harris, yang menikah dengan wanita lain tetapi tetap berhubungan dengan Riri?

Ini... cukup membingungkan

Yang ketiga, mengenai pembenaran.
Dari kisah antara Riri dan Harris, saya berpikir, mereka seperti mencari pembenaran perselingkuhan mereka dengan mengatasnamakan rasa cinta dan sayang. Lantas, kalau begitu, pasangan resmi mereka bagaimana? Nggak pernah mereka cintai dong?

Saya sering baca-baca buku karangan Mira W dan terkadang sedikit mengerutkan dahi karena, kok..., keknya... hubungan seks bebas sering saya jumpai pada kisah-kisahnya. Saya tidak akan menampik bahwa hal itu memang sekarang sudah menjadi rahasia umum di kota-kota bahkan mungkin di desa-desa. Namun, sekali lagi, hal itu sering membuat saya mengerutkan dahi. Hanya itu saja. Untuk alur, setting, dan karakter tokoh, saya tidak akan komen apa-apa karena memang, ketiganya dibuat dengan sangat baik. Saya hanya memikirkan mengenai isi dari cerita ini saja .

Maaf-maaf kalau ternyata ada spoiler di sini

rate 2/5 /