Aneka Nama Palembang dalam Sejarah
Ditulis oleh infokito™ di/pada 30 Agustus 2007
Kota Palembang sekarang, sebelum nama “Palembang” tampaknya beberapa kali berubah nama sepanjang sejarahnya. Waktu ia menjadi ibukota San-Fo-Tsi (sebutan lain untuk Sriwijaya Lanjutan), maka kota Palembang masih bernama SwarnaBhumi yaitu sama dengan nama negaranya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Yin-Yai-Sheng-Lan karya Ma-Huan yaitu San-Fo-Tsi (Swarna Bhumi) adalah nama ibukota kerajaan San-Fo-Tsi. Antara kata Swarnabhumi dan Palembang terdapat pengertian yang mengandung identitas yang sama yaitu emas.
Swarnabhumi berarti bumi emas, sedangkan Palembang menurut cerita rakyat berasal dari kata pelimbangan emas, yaitu tempat menyaring dan mencuci emas dari bumi (pasir). Dengan adanya pertautan pengertian antara Swarnabhumi dengan Palembang maka cerita rakyat tentang asal nama Palembang tampak ada juga benarnya. Dari hasil analisa ini maka Palembang sekarang sepanjang sejarahnya menurut data yang ada mengalami lima kali periode yang berbeda baik kedudukannya maupun namanya.
Pertama, ia bernama Mukha Upang, menurut prasasti Kedukan Bukit hal ini terjadi dalam periode Sriwijaya pemula (Shih-Li-Fo-Shih) ditahun 605 saka atau 683 M. Pada saat itu kedudukannya adalah sebagai negara lokal yang berada di bawah Sriwijaya pemula yang berpusat di Minanga – Komering Ulu.
Kedua, ia bernama Swarnabhumi menjadi ibukota San-Fo-Tsi I (Swarnabhumi = Sriwijaya Lanjutan I). Kedudukan ini dipegangnya mulai tahun 860 M sampai tahun ± 1097 M, dengan penguasa berwangsa Sailendra. Masa-masa ini merupakan masa kejayaan kerajaan Sriwijaya.
Ketiga, ia bernama Po-Lin-Fong sesudah ia menjadi salah satu negeri bawahan San-Fo-Tsi atau dengan kata lain sesudah San-Fo-Tsi pindah ibukota.
Keempat, ia bernama Palembang, dan juga sebagai nama kerajaan seperti yang disampaikan oleh berita Cina dinasti Ming, sesudah pecahnya San-Fo-Tsi menjadi 3 bagian. Di tahun 1374 telah datang utusan Mahana Palembang (Ma-na-ha Pau-lin-pang) ke Tionghoa, sebagai salah satu kerajaan pecahan dari San-Fo-Tsi.
Kelima, ia bernama Chiu-Chiang (Ku-Kang) atau pelabuhan lama seperi yang dicatat dalam kroniknya Dinasti Ming sesudah ia ditundukkan oleh Jawa (1377). Pada masa ini Palembang banyak dihuni oleh kelompok-kelompok cina yang terusir dari Cina Selatan, yaitu dari wilayah Nan-hai, Chang-chou dan Changuan-chou. Palembang dikenal sebagai wilayah yang menjadi sarang bajak laut dari orang-orang Cina tersebut.
(Sumber: Periodisasi Sejarah Sriwijaya, H.M. Arlan Ismail, SH, Unanti Press – Palembang, Cetakan I – Agustus 2003, ISBN 979-3272-02-3)
http://infokito.wordpress.com/2007/08/30/aneka-nama-palembang-dalam-sejarah/#more-36