F_U
- 22/11/2011 10:04 AM
#1
Saya mau ajak RPM utk berbagi masalah perparkiran yang ada di kota Medan,kalau bisa tolong masukkan peraturan perparkiran di kota Medan
Thread ini tidak bermaksud utk menjelekkan atau memojokkan profesi tukang parkir,
Oke saya mulai dengan pengalaman saya
Masalah Tukang Parkir yang pernah saya hadapi dan menjengkelkan
-Pernah setelah saya selesai urusan di kantor FINANCE ternama,tukang parkir mengambil biayanya,namun karena posisi sepeda motor saya agak terjepit,tukang parkir hanya duduk mengobrol tanpa ada inisiatif utk membantu,dalam hati saya "Ngapain saya bayar kalau begini"
-Waktu saya di Bika Ambon,saya menyuruh teman saya utk masuk ke dalam dan membeli Bika Ambon dan saya menunggu di atas motor,dan sialnya begitu mau pergi tukang parkir tetap menagih,padahal saya sudah bilang saya yang jaga motor ini,tapi karena saya tidak mau ribut karena urusan 500-1000,akhirnya saya mengalah
-Soal jarak pandangan saya dengan motor saya,sudah sering saya alami di bbrp tempat,pernah saya hampir ribut di salah satu pasar tradisional,krn enggan memberikan biaya parkir krn jarak saya dan motor saya tidak sampai 3 meter dan parahnya yg ngutip merupakan tukang parkir preman dan sewaktu makan di warung Mie Aceh,jarak saya duduk dan motor saya tidak sampai 1 meter
-Soal ijin dan area parkir,ini saya sudah saksikan langsung dri ketua perparkirannya(yg ilegal),yg saya sesalkan kenapa sampai sekarang prakter begini msh berlangsung walaupun sebenarnya ada bbrp tempat menyediakan parkir gratis,tpi jgn tertipu sebab biaya parkir sdh dibayar ama pengelola tempat usaha,padahal kalau dipikir ulang spt DURIAN HOUSE(maaf) contohnya,jelas-jelas itu halaman toko berarti properti sendiri,kok msh dikenakan biaya parkir,padahal yang dikenakan parkir setahu saya jika kita memarkir di jalan bukan di halaman
Masalah ijin agak diragukan,soalnya kalau badge,sptnya gampang dibuat dan baju parkir banyak dijual
-Tukang Parkir lebih dari satu,ini juga yg menjadi pikiran saya sewaktu menjadi SALES FARMASI,bayangkan ketika jarak APOTIK satu dengan yg lainnya tidak lebih dari 100 meter,terkadang ketika kita sdh membayar biaya parkir di APOTIK A,dan mengira di APOTIK B tidak akan ada lagi pengutipan,maka saya membwa motor saya ke apotik yg dituju,dan setelah selesai berurusan,say dikutip lagi,lalu saya bilang sudah saya bayar dengan entengnya tukang parkir tsb membalas "Beda Pak/Mas?"
-Parkir Dadakan,kalau utk pesta tidak masalah,tapi pernah saya temui parkir yang tiba-tiba ada,spt contoh ketika saya membeli nasi goreng,bayangin selama bertahun-tahun di warung tsb tidak ada pengutipan,namun ketika saya beli NasGor bbrp hari yg lalu saya melihat ada kutipan parkir,langsung saya tanya kpd penjualnya yg kebetulan teman saya,dia bilang ngak usah dibayar tidak apa-apa
Thread ini tidak bermaksud utk menjelekkan atau memojokkan profesi tukang parkir,
Oke saya mulai dengan pengalaman saya
Masalah Tukang Parkir yang pernah saya hadapi dan menjengkelkan
Quote:
-Pernah setelah saya selesai urusan di kantor FINANCE ternama,tukang parkir mengambil biayanya,namun karena posisi sepeda motor saya agak terjepit,tukang parkir hanya duduk mengobrol tanpa ada inisiatif utk membantu,dalam hati saya "Ngapain saya bayar kalau begini"
-Waktu saya di Bika Ambon,saya menyuruh teman saya utk masuk ke dalam dan membeli Bika Ambon dan saya menunggu di atas motor,dan sialnya begitu mau pergi tukang parkir tetap menagih,padahal saya sudah bilang saya yang jaga motor ini,tapi karena saya tidak mau ribut karena urusan 500-1000,akhirnya saya mengalah
-Soal jarak pandangan saya dengan motor saya,sudah sering saya alami di bbrp tempat,pernah saya hampir ribut di salah satu pasar tradisional,krn enggan memberikan biaya parkir krn jarak saya dan motor saya tidak sampai 3 meter dan parahnya yg ngutip merupakan tukang parkir preman dan sewaktu makan di warung Mie Aceh,jarak saya duduk dan motor saya tidak sampai 1 meter
-Soal ijin dan area parkir,ini saya sudah saksikan langsung dri ketua perparkirannya(yg ilegal),yg saya sesalkan kenapa sampai sekarang prakter begini msh berlangsung walaupun sebenarnya ada bbrp tempat menyediakan parkir gratis,tpi jgn tertipu sebab biaya parkir sdh dibayar ama pengelola tempat usaha,padahal kalau dipikir ulang spt DURIAN HOUSE(maaf) contohnya,jelas-jelas itu halaman toko berarti properti sendiri,kok msh dikenakan biaya parkir,padahal yang dikenakan parkir setahu saya jika kita memarkir di jalan bukan di halaman
Masalah ijin agak diragukan,soalnya kalau badge,sptnya gampang dibuat dan baju parkir banyak dijual
-Tukang Parkir lebih dari satu,ini juga yg menjadi pikiran saya sewaktu menjadi SALES FARMASI,bayangkan ketika jarak APOTIK satu dengan yg lainnya tidak lebih dari 100 meter,terkadang ketika kita sdh membayar biaya parkir di APOTIK A,dan mengira di APOTIK B tidak akan ada lagi pengutipan,maka saya membwa motor saya ke apotik yg dituju,dan setelah selesai berurusan,say dikutip lagi,lalu saya bilang sudah saya bayar dengan entengnya tukang parkir tsb membalas "Beda Pak/Mas?"
-Parkir Dadakan,kalau utk pesta tidak masalah,tapi pernah saya temui parkir yang tiba-tiba ada,spt contoh ketika saya membeli nasi goreng,bayangin selama bertahun-tahun di warung tsb tidak ada pengutipan,namun ketika saya beli NasGor bbrp hari yg lalu saya melihat ada kutipan parkir,langsung saya tanya kpd penjualnya yg kebetulan teman saya,dia bilang ngak usah dibayar tidak apa-apa