Quote:
Original Posted By
leosingo ►oo lum dikasih wiridnya SLB ea kang.. saya sering sih menggunakan wirid SLB.. tapi yg Ya Allah, Ya Hayyuu, Ya Qayyum, Ya 'azhim, Ya Rabbal"alamin.. kan SLB ada langkan 5 nya kang dan setiap langkah ada wiridnya.
Langkah 1 = Ya Allah
Langkah 2 = Ya Hayyuu
Langkah 3 = Ya Qayyum
Langkah 4 = Ya 'azhim
Langkah 5 = Ya Rabbal"alamin
dulu sebelum zaman pak harun, masih pak toha wirid ini wajib dibaca setiap anggota SLB tetapi pas zaman pak harun dijadikan tidak wajib. takutnya apabila diwajibkan, ntar anggota SLB salah kaprah jadinya sehingga menjadi musyrik.. karena takutnya ada keluar ungkapan bahwa dengan membaca wirid tertentu kita jadi sakti padahal tidak. wirid itu ada bertujuan untuk lebih meningkatkan keimanan kita kepada Allah dan dengan meningkatnya keimanan kita maka tingkat spritual kita juga ikut meningkat dan ini berbarengan dengan tingkat kebathinan kita juga ikut meningkat. gitu kang.. pengalaman ane zikir menggunakan "ya Allah". badan ane seperti melayang-melayang dah ruh seperti ingin keluar dari tubuh.. disekitar terasa hening dan nyaman. makin dibaca makin nyaman terasa badan. telinga menyesuaikan frekuensi yg ada sehingga terasa nyaring bunyinya.. itu salah satu ketika ane zikir menggunakan "Ya Allah".. untuk meningkatkan kepekaan bathin, setiap jalan baca asma "Ya Bathin" sebanyak2nya. tapi dengan menggunakan teknik pernapasan 3 arah yaitu tarik, tahan, buang.
Gan, ane penasaran n nanya Mbah Google, ternyata itu terkait dengan hadist yang diriwayatkan Anas Ibn Malik yang menyampaikan bahwa Rasullullah SAW suatu waktu pernah menyatakan kepada Sayyidina Faatima (Radhiaalahu Anha) untuk melafaskan pagi dan malam : "'Yaa hayyu yaa qayoomu, birahmatika astagheeth. Aslih liy sha-aniy
kulluhu wa laa takilniy ilaa nafsiy tarfata aynin.' (Trans: On You Who is
Everliving and Sustains and Protects everything, I seek assistance through
the means of your mercy, correct for me all my affairs and do not entrust me
to my Nafs (myself) for the moment of a blink of an eye.') (Mustadrak
al-Haakim vol.1 pg.545; Shu'ubul Iemaan of Imaam Bayhaqi Hadith No.:760,
761) Imaam Haakim and Imaam Dhahabiy have classified this narration as Sahih
(authentic). Ane kutip utuh utk kejelasan.
Mkn barangkali untuk perlindungan dibaca spt disampaikan Rasullullah. Bisa saja padanan yg ane sampaikan nggak terkait, ane mencoba tuk melihat dari apa yang berlaku di zaman Rasullullah SAW. Segala sesuatu seharusnya ada penjelasan. mohon maaf.