Original Posted By
cutteredge ►Kejadian ini terjadi sekitar tahun 90-an di Jogja..
Ga cuma 1-2 orang yang dibikin takut, bahkan se-Jogja geger semua...
KISAH NYATA yang yang hampir dilupakan...
Prologue nya...
Semasa hidupnya Mbok SUKETI berjualan gudeg..
Keluarga mbok SUKETI hidup di keluarga besar yang menganut Islam beraliran (solat jalan sesajen jalan), pas acara pemakamannya si mbok ini, keluarga besarnya yang ngurus semuanya, pokoknya orang luar gak boleh bantu2, denger2 gini. KAIN KAFAN HITAM, POSISI MAYAT TENGKUREP, TALI pocongkkkkkkk JANGAN DILEPAS (bukti kurang, kemungkinan cuma desas desus)
Ceritanya...
Setelah penguburan, let the haunt begin

: Sesuai kepercayaan jawa, entah 40hari, 100hari, ato 1000hari? (gk tau yg mana)
Si mbok SUKETI mulai beraksi door to door ke warga sekitar komplek pekuburan nya, komplek tempat tinggal nya, dan pelanggan nya. Kata2 nya selalu : UCULI!!!! UCULI!!!!!! (bahasa : lepasin cuk, lepasin su)
Begini ceritanya, malam itu tepatnya hari Rabu Malem di tahun 1997. Saya dan empat teman mendapat tugas giliran jaga kampung.
Entah mengapa suasana malam itu kami rasakan agak beringsang dan sepi banget. Mbah Harjo yang biasanya berjualan sampai jam 1 malem, tutup lebih awal. Sehingga praktis beberapa abang becak yang biasa "wedangan" pada kabur semua. Jadilah pos di ujung gang, yang akan kami tempati jaga sepi orang.
Pukul 23.00 kami berempat mulai bermain kartu untuk membunuh sepi. sementara Ismet teman saya yang paling badung sudah mulai memukul kentongan tanda pos jaga sudah ada orang "biar pak RT tau kalau kita sudah jaga.." katanya ketika kami tegur. karena menurut kebiasaan, kentongan baru dipukul setelah pukul 12 malem.
Akhirnya, kami berempat asyiik bermain kartu "omben". Joko teman kami, mendapat giliran untuk terus mengambil kartu. Dengan agak emosi, kartu itu terus diambilnya. Mungkin sial, atau nasibnya yang kurang bagus, kartu yang diambil makin banyak. Akhirnya, Joko harus merelakan kupingnya dijepit pakai jepitan baju sebagai tanda hukuman. Kami terus main, hingga lupa untuk jalan keliling kampung untuk ngambil jumputan.
Namun, keasyikan itu tiba-tiba harus berhenti ketika Ismet yang duduk paling ujung berteriak "He.. kamu mencium bau kembang sama menyan tidak?" katanya kepada kami semua. Kontan kami menghentikan permainan kartu itu, dan mencoba menciumi bau udara di pos kamling itu. Namun, serempak kami mengatakan kami tidak mencium bau apa-apa. Ismet pun mencak-mencak, dan mengatakan hidung kami mungkin ada gangguan. Karena menurutnya bau itu makin menusuk hidungnya. Kamipun membantahnya dengan tak kalah sengitnya. Karena kami betul-betul merasa tidak membau itu.
Nah, tengah asyik-asyiknya kami berdebat tiba-tiba ada sesosok wanita yang kami kenal semasa hidupnya dipanggil MBOK SUKETI. Kami pun saling berpandangan, kami sadar sosok di depan pos ronda kami bukanlah manusia.
"MBOK SUKETI" pun berkata :"Ada apa ribut-ribut.."
Tak ada yang bisa kami lakukan selain diam sambil gemetaran...
"MBOK SUKETI" melanjutkan lagi : "Walah Bau kayak gitu kok diributkan.."
sambil melangkah ke arah kami dan berubah jadi pocongkk (sambil bilang CULI...CULI...)
Denagan sisa keberaniannya salah satu teman saya akhirnya bisa memukul kentongan. Warga pun mulai berdatangan. Dan pocongkk itupun mundur teratur dan menghilang di salah satu tembok pagar warga.
Ending nya....
Saking banyaknya yang disambangin, dari warga tukang jualan keliling, tukang jualan gak keliling, pejalan kaki, dan warga warga lainnya. Keluar himbauan dari RT/RW sekitar demangan untuk tidak keluar abis maghrib, dan juga pemberitaan di surat kabar lokal.
Kegiatan ronda pun dihentikan selama beberapa minggu
setelah 40/100/1k hari, mbok suketi dengan sendirinya berhenti menghantui warga sekitar