Quote:
Original Posted By
ferdy_linux ►hm..
peraturannya yang bikin yahud
polisinya gak bisa disuap
gak boleh telp sambil nyetir dll
ya disiplin
budaya indonesia main antri srobot
pura2 gak tau lagi...
pernah kejadian antri di pom bensin eh abege main srobot aja...
ibu2 langsung sewot main srobot aja sana ke belakang
emang abege sekarang gak berbudaya....
tawuran,ngewe sana sini, group gank,nongkrong, balap liar dll
Mau peraturan sebagus apa, selama yang jadi pemimpin kurang bagus hasilnya bakal sama saja.
Bumi nusantara kalo mau maju faktor kuncinya cuma satu. yakni pemimpin dan ini sudah dibuktikan dalam sejarah Nusantara. Bila dicermati, Kerajaan-kerajaan dahulu itu maju pesat ketika memiliki raja yang cakap memimpin dan sebab kerajaan-kerajaan itu runtuh kalo bukan wanita ya perpecahan keluarga. Saya kira itu sudah semacam karakter dasar bangsa Nusantara.
Bila mau berfikiran terbuka tanpa stigma syirik dan mentapirkan manusia lain, Jongko Joyoboyo juga intinya demikian. Ketika tatanan bermasyarakat dalam kondisi chaos, yang menjadi solusi pertama kali adalah pemimpin sebenar-benarnya pemimpin; bukan peraturan, bukan agama dan ideologi. Saia kira itulah alasan kenapa Ki Hajar Dewantoro lebih memilih "Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangunkarso, Tut Wuri Handayani" sebagai acuan dasar mendidik bangsa bukan "In God We Trust" atau tagline lainnya.
Contoh nyata bisa tengok BUMN dalam era DI beberapa tahun terakhir. Begitu pemimpin lama diganti dengan yang baru yang dianggap lebih cakap, bisa dikatakan ada perubahan yang cukup positif.