Denpasar (BisnisBali) - Sistem pemupukan dalam budi daya melon hidroponik untuk keperluan agrobisnis jangka panjang biasanya menggunakan sistem irigasi tetes (drip irrigation system).
Sistem pemberian pupuk/larutan hara seperti ini dengan sistem irigasi tetes tata caranya dialirkan melalui selang-selang kecil dan volume tetes maupun frekuensi pemberiannya pada masing-masing tanaman dapat diatur dengan tepat.
Formula pupuk yang diberikan biasanya sudah dalam bentuk paket. Harga formula pupuk ini, bervariasi mulai dari puluhan ribu sampai ratusan ribu rupiah hanya untuk beberapa kali aplikasi saja.
Ingat, pemupukan penanaman melon dalam greenhouse sangat penting dan dilakukan dengan tepat, sehingga menghasilkan buah yang benar-benar berkualitas. Hal ini dikatakan Kadis Pertanian dan Kelautan Kota Denpasar, Ir. Nengah Udiarsha, M.Si., yang didampingi Kasi Hortikultura, Raka Arwita, Rabu (6/8) lalu di Denpasar.
Udiarsha menambahkan, dari budi daya berbagai jenis tanaman seperti buah dan sayuran dalam greenhouse memiliki keunggulan. Selain kualitas yang dihasilkan sangat bermutu, juga harga jualnya sangat tinggi. Dibandingkan harga jual hasil pertanian konvesional, dalam greenhouse bisa sampai lebih dari 5 kali lipat.
Arwita menjelaskan, sistem pemupukan budi daya melon dalam greenhouse ada fasenya. Seperti pemupukan pada fase vegetatif, sebelum tanaman berbunga diperlukan pupuk yang banyak mengandung unsur nitrogen.
Misalkan pada contoh greenhouse pada tanaman melon yang sedang kami kembangkan di Subak Intaran Sanur Kauh tersebut jumlah tanaman sebanyak 150 bibit. Maka volume air yang disiapkan untuk sekali penyiraman sebanyak 30 liter. Formula pupuk yang dilarutkan dalam 30 liter air bersih adalah 60 gram NPK, 30 gram KNO3 dan 5 ml multimikro.
‘’Penyiraman larutan pupuk tersebut per tanaman sebanyak 175 – 200 ml. pemberian pupuk dilakukan 2 kali yaitu pada pagi dan sore hari. Untuk merangsang pertumbuhan tenaman disemprot dengan pupuk daun complesal special tonic (hijau dengan konsentrasi 1,0 – 2,0 gram/liter dilakukan seminggu sekali,’’ jelasnya.
Menurut Arwita, pada fase berikutnya yakni pemupukan pada fase generatif.
Fase generatif ditandai dengan keluarnya bunga, pada fase ini, tanaman memerlukan banyak unsur fosfat untuk memperkuat akar dan membentuk biji pada buah.
Dalam fase ini, apabila tanaman dalam kondisi sehat jaring-jaring pada buah diharapkan muncul secara merata. Formula pupuk yang harus disiapkan untuik 150 tanaman adalah 80 gram NPK, 75 gram KNO3 dan 15 ml multimikro.
‘’Pupuk-pupuk tersebut dilarutkan dalam 45 liter air bersih. Pada fase generatif ini diperlukan larutan pupuk sebanyak 250-300 ml sekali siram per-tanaman. Pemberian tetap dilakukan 2 kali yakni pagi dan sore hari. Untuk merangsang pertumbuhan fase generatif.
Tanaman disemprot dengan pupuk daun complesal special tonik (warna merah) dengan konsentrasi 2,0 gram/liter seminggu sekali. Sedangkan untuk mencegah kekurangan kalsium dan boron maka tanaman disemprot dengan pupuk daun ferti-cal dengan konsentrasi 2 ml/liter atau CaB dengan konsentrasi 2 ml/liter,’’ katanya.
Hal lain yang perlu diperhatikan sebagai petani melon dalam greenhouse yakni pemangkasan dan perambatan batang. Keistimewaan penanaman melon greenhouse dalam satu tanaman dapat diperlihara dua buah (tidak hanya satu buah) melon dengan masa panen yang berbeda. Perbedaan masa panen ini karena ketinggian ruas buah yang dipelihara berbeda juga, dengan syarat kondisi tanaman masih sehat.
Untuk pemeliharaan dua buah, maka sebaiknya diperlihara dan dua cabang utama dipangkas. Didekat bagian yang terpotong ini akan keluar tunas-tunas baru . Setelah itu dipilih dan dipelihara dua batang yang sehat dan berukuran sama besar.
‘’Sebagai rambatan disiapkan rentangan benang tali setinggi 2 meter yang diikatkan pada balok bambu yang sudah disiapkan. Kedua batang melon ini dirambatkan ke atas,’’ ujar Arwata.
Calon buah dipilih yang terletak di antara ruas ke 8 dan ke 13. Tunas-tunas diketiak daun pada ruas ke 1 sampai ke 7 dipangkas. Demikian pula halnya dengan tunas-tunas yang tumbuh di atas ruas ke 13. Pada masing-masing batang biasanya dipelihara dua sampai empat buah terlebih dahulu.
Setelah buah sebesar telur barulah dipilih satu buah yang sempurna. Pada penanaman dengan tujuan dipelihara dua buah, maka buah-buah pada kedua batang diseleksi sampai akhirnya masing-masing batang disisakan satu buah.
‘’Untuk mendapatkan hasil optimal, kedua buah ini sebaiknya dipelihara pada ruas ke 9 pada masing-masing batang. Jangan lupa menyisakan dua dau tangkai buah pada ruas ke 26, tunas apical dipangkas,’’ tandasnya sambil mengakui pemeliharaan sangat penting.
Setelah buah diseleksi tumbuh besar maka selanjutnya diperlukan perawatan ekstra hati-hati dan sangat teliti. Caranya, tiap hari harus diamati. Untuk mengantisipasi serangan hama terutama lalat buah, maka buahnya dibungkus plastik bening yang berlubang atau kertas Koran. Apabila serangan hama tidak ada, pembungkusnya dilepaskan. *sta
Sumber Berita