pejamata
- 09/10/2012 08:16 PM
#21
Quote:
Original Posted By pejamata ►
numpang belajar disini ...
ada 2 thred dengan judul yang sama : akidah Ahlus Sunah Wal jama'ah (Aswaja)
tapi ada beda di dalam kurungnya, tapi mudah2an perbedaan yang tidak mendasar ....
numpang belajar disini ...
ada 2 thred dengan judul yang sama : akidah Ahlus Sunah Wal jama'ah (Aswaja)
tapi ada beda di dalam kurungnya, tapi mudah2an perbedaan yang tidak mendasar ....
Quote:
Original Posted By zzz.zzz ►
ikut tambahin tentang aqidah ahlus sunnah wal jamaah:
Aqidah Asy’ariyyah adalah aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah yang mengajarkan bahwa Allah memiliki sifat-sifat yang wajib yang berjumlah 20 sifat. Begitu juga yang mustahil 20 sifat dan yang jaiz 1 sifat dan yang lainnya yang dapat diketahui dari buku-buku tauhid seperti Kitab Sifat Dua Puluh karangan Habib Usman bin Yahya dan kitab lainnya
Adapun aqidah Asmaa wa sifaat adalah bagian aqidah kelompok yang dikenal dengan Wahabiyyah, dalam aqidah ini mereka mengajarkan bahwa aqidah terbagi tiga bagian yaitu Tauhid Rububiyyah, Tauhid Ukuhiyyah dan Asmaa wa sifaat.
Perbedaan yang prinsip antara 2 kelompok diatas diantaranya dengan aqidah asmaa wa sifaat mereka berkeyakinan bahwa Allah dengan Zat Nya bersemayam diatas A’rsy sedangkan Ahlussunnah menta’wilkan ayat yang dijadikan dalil oleh mereka yaitu Firman Allah
اَلرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
Bahwa Allah tidak bersemayam dengan Zat Nya diatas ‘Arsy secara singkat perbedaan antara keduanya bahwa Ahlussunnah menggunakan ta’wil dalam ayat2 sifat dengan ta’wil yang layak bagi Allah swt dengan segala kesucian Nya sedang mereka tidak menerimanya
yg menentang fatwa imam imam madzhab dan perbuatan dan fatwa imam imam terdahulu, maka mereka tidak disebut ahlussunnah waljamaah, seperti wahabi, dll
mereka tidak mendalaminya, karena akidah aswaja adalah pertengahan antara qadariyah dan jabariyah, namun mereka tetap memvoniskan hal itu pada aswaja, seperti wahabi yg memvonis aswaja ahli bid'ah dan syirik
dari majelisrasulullah.org
ikut tambahin tentang aqidah ahlus sunnah wal jamaah:
Aqidah Asy’ariyyah adalah aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah yang mengajarkan bahwa Allah memiliki sifat-sifat yang wajib yang berjumlah 20 sifat. Begitu juga yang mustahil 20 sifat dan yang jaiz 1 sifat dan yang lainnya yang dapat diketahui dari buku-buku tauhid seperti Kitab Sifat Dua Puluh karangan Habib Usman bin Yahya dan kitab lainnya
Adapun aqidah Asmaa wa sifaat adalah bagian aqidah kelompok yang dikenal dengan Wahabiyyah, dalam aqidah ini mereka mengajarkan bahwa aqidah terbagi tiga bagian yaitu Tauhid Rububiyyah, Tauhid Ukuhiyyah dan Asmaa wa sifaat.
Perbedaan yang prinsip antara 2 kelompok diatas diantaranya dengan aqidah asmaa wa sifaat mereka berkeyakinan bahwa Allah dengan Zat Nya bersemayam diatas A’rsy sedangkan Ahlussunnah menta’wilkan ayat yang dijadikan dalil oleh mereka yaitu Firman Allah
اَلرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
Bahwa Allah tidak bersemayam dengan Zat Nya diatas ‘Arsy secara singkat perbedaan antara keduanya bahwa Ahlussunnah menggunakan ta’wil dalam ayat2 sifat dengan ta’wil yang layak bagi Allah swt dengan segala kesucian Nya sedang mereka tidak menerimanya
yg menentang fatwa imam imam madzhab dan perbuatan dan fatwa imam imam terdahulu, maka mereka tidak disebut ahlussunnah waljamaah, seperti wahabi, dll
mereka tidak mendalaminya, karena akidah aswaja adalah pertengahan antara qadariyah dan jabariyah, namun mereka tetap memvoniskan hal itu pada aswaja, seperti wahabi yg memvonis aswaja ahli bid'ah dan syirik
dari majelisrasulullah.org
Quote:
Original Posted By pejemm ►
dari majelis rasulullah dapat didownload beberapa file sebagai berikut :
kenalilah aqidahmu
jawaban atas pertanyaan aqidah
dari majelis rasulullah dapat didownload beberapa file sebagai berikut :
kenalilah aqidahmu
jawaban atas pertanyaan aqidah
Quote:
Original Posted By pejemm ►
EKALONGAN - Jelang pelaksanaan Kongres IPNU-IPPNU pada 19 Juni lalu, Pimpinan Cabang IPNU dan IPPNU Kota Pekalongan Jum'at lalu sowan atau bersilaturrahim ke tokoh ulama Pekalongan Al Habib Muhammad Luthfi untuk minta do'a restu agar kongres bisa berjalan dengan lancar.
Acara kunjungan yang diikuti sekitar 25 pengurus baru periode 2009-2011 berlangusng Ahad (7/6) kemarin malam selama satu jam sejak pukul 20.00 WIB.
Di hadapan segenap pengurus IPNU IPPNU Kota Pekalongan, Al Habib Luthfi meminta kepada seluruh kader IPNU IPPNU untuk dapat menjaga keutuhan khitthah Nahdlatul Ulama, sebab dengan cara ini IPNU IPPNU tidak tercemar dan terkontaminasi dengan hiruk pikuknya dunia politik.
Menurut Al Habib Luthfi yang juga Rais Am Idaroh Aliyah Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah, IPNU dan IPPNU sebagai kader termuda NU adalah usia yang sangat rawan terhadap berbagai pengaruh negatif khususnya yang berbau instan.
Gerakan Wahabi dan Islam fundamentalis ujar Habib, adalah merupakan gerakan upaya mendeligitimasi ajaran para salafus shalih yang telah lama diamalkan oleh kalangan penganut faham ajaran ahlus sunnah wal jama'ah.
“Jika kader muda NU tidak waspada, maka akan banyak terjadi tahlil dan yasin lenyap dari rutinitas kegiatan masjid dan musholla yang dimiliki NU,” demikian Habib.
Oleh karena itu, pintanya, agar kader-kader IPNU IPPNU dimanapun tempatnya untuk lebih banyak melakukan silaturrahmi ke ulama dan kiai NU, biar ada komunikasi secara intensif, hal ini sekaligus sebagai upaya pencegahan gerakan wahabi yang sudah mulai dilakukan secara terang-terangan.
Yang terpenting adalah bagaimana IPNU dan IPPNU lebih fokus pada bidang garapan di pengkaderan, sehingga anak-anak usia sekolah di lingkungan Lembaga Pendidikan Ma'arif NU khususnya tidak kehilangan pegangan, ujar Al Habib Luthfy.
Hal senada juga pernah disampaikan Ketua PCNU kota Pekalongan H Ahmad Rofiq pada saat pembukaan Rakercab IPNU IPPNU Kota Pekalongan pekan lalu tentang orientasi bidang garapan ke pengkaderan.
Pasalnya, sebagai organisasi di sayap pelajar, IPNU IPPNU memiliki tugas pembekalan, khususnya tentang pemahaman ajaran ahlus sunnah wal jama'ah. Dengan program ini, harap Rofiq, kader IPNU IPPNU akan memiliki bekal yang cukup untuk mempertahankan ajaran NU di masa yang akan datang. (amz/IPNUonline )
www.habiblutfiyahya.net
EKALONGAN - Jelang pelaksanaan Kongres IPNU-IPPNU pada 19 Juni lalu, Pimpinan Cabang IPNU dan IPPNU Kota Pekalongan Jum'at lalu sowan atau bersilaturrahim ke tokoh ulama Pekalongan Al Habib Muhammad Luthfi untuk minta do'a restu agar kongres bisa berjalan dengan lancar.
Acara kunjungan yang diikuti sekitar 25 pengurus baru periode 2009-2011 berlangusng Ahad (7/6) kemarin malam selama satu jam sejak pukul 20.00 WIB.
Di hadapan segenap pengurus IPNU IPPNU Kota Pekalongan, Al Habib Luthfi meminta kepada seluruh kader IPNU IPPNU untuk dapat menjaga keutuhan khitthah Nahdlatul Ulama, sebab dengan cara ini IPNU IPPNU tidak tercemar dan terkontaminasi dengan hiruk pikuknya dunia politik.
Menurut Al Habib Luthfi yang juga Rais Am Idaroh Aliyah Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah, IPNU dan IPPNU sebagai kader termuda NU adalah usia yang sangat rawan terhadap berbagai pengaruh negatif khususnya yang berbau instan.
Gerakan Wahabi dan Islam fundamentalis ujar Habib, adalah merupakan gerakan upaya mendeligitimasi ajaran para salafus shalih yang telah lama diamalkan oleh kalangan penganut faham ajaran ahlus sunnah wal jama'ah.
“Jika kader muda NU tidak waspada, maka akan banyak terjadi tahlil dan yasin lenyap dari rutinitas kegiatan masjid dan musholla yang dimiliki NU,” demikian Habib.
Oleh karena itu, pintanya, agar kader-kader IPNU IPPNU dimanapun tempatnya untuk lebih banyak melakukan silaturrahmi ke ulama dan kiai NU, biar ada komunikasi secara intensif, hal ini sekaligus sebagai upaya pencegahan gerakan wahabi yang sudah mulai dilakukan secara terang-terangan.
Yang terpenting adalah bagaimana IPNU dan IPPNU lebih fokus pada bidang garapan di pengkaderan, sehingga anak-anak usia sekolah di lingkungan Lembaga Pendidikan Ma'arif NU khususnya tidak kehilangan pegangan, ujar Al Habib Luthfy.
Hal senada juga pernah disampaikan Ketua PCNU kota Pekalongan H Ahmad Rofiq pada saat pembukaan Rakercab IPNU IPPNU Kota Pekalongan pekan lalu tentang orientasi bidang garapan ke pengkaderan.
Pasalnya, sebagai organisasi di sayap pelajar, IPNU IPPNU memiliki tugas pembekalan, khususnya tentang pemahaman ajaran ahlus sunnah wal jama'ah. Dengan program ini, harap Rofiq, kader IPNU IPPNU akan memiliki bekal yang cukup untuk mempertahankan ajaran NU di masa yang akan datang. (amz/IPNUonline )
www.habiblutfiyahya.net
alhamdulillah, mudah2an dapat dipahami
