Ada yg menarik dari artikel di Kompas yang ditulis oleh Pak Elvyn G Masassya (praktisi keuangan):
Investasi untuk menjadi kaya memiliki rasionalitas, beberapa rasionalitas itu :
Setiap investasi memiliki underlying, artinya tidak ada keuntungan yang tiba-tiba. Dana yang kita tempatkan mestinya digunakan untuk suatu hal, ada transaksi baru kemudian ada keuntungan. Misalnya ikut serta agro bisnis. Dana kita bersama dengan dana investor lainnya dipergunakan untuk membangun kebun, setelah panen produk dijual. Jika panen, produk dijual. Jika permintaan bagus, keuntungan ada di depan mata.
Ada resiko di dalamnya, investasi kita di kebun menghasilkan produk tetapi di balik itu ada resiko hama, ada resiko substitusi atas produk. Pada gilirannya, berdampak pada penurunan permintaan. Dari logika di atas, mustahil ada investasi yang cuma menawarkan potensi keuntungan. Yang ada semakin tinggi potensi keuntungan, semakin tinggi pula potensi kerugian.
Ada siklus. Boleh jadi produk yang dihasilkan tidak akan diminati sepanjang jaman. Ketika usaha yang dijalankan cukup menjanjikan, orang lain juga akan masuk ke bisnis yang sama. Produk kemudian melimpah. Harga dipastikan turun, atau produk mungkin hanya diminati secara musiman karena kebutuhan pembeli sudah berbeda atau selera juga berubah
Transparan. Tidak ada keuntungan datang dari langit, atau tiba - tiba menerima segepok uang tanpa penjelasan, bagaimana uang itu diperoleh.
Ringkasnya untuk menjadi kaya memang harus melalui investasi. Investasi itu sendiri bisa berbentuk dana, bisa juga berbentuk kreatifitas, namun harus memiliki kaidah. Sepanjang kaidah itu dijalankan dengan baik dan benar, Anda berpeluang menjadi lebih kaya. Sebaliknya jika Anda mengabaikan kaidah rasionalitas, yang akan terjadi sangat mungkin derita kerugian.
Hanya ingin berbagi gan......