v.e.s.p.e
- 18/07/2010 05:42 PM
#101
Quote:
Original Posted By dozus ►
klo soal nomor satu saya kurang tahu, tapi memang 2,5jt untuk MDP setau saya sih dibawah standar. Tapi yang saya dengar itu bukan gaji, melainkan uang saku (meskipun di ODP mandiri saya dapat info, uang sakunya sekitar 3 komaan). Karena 6 bulan pertama kita belum bekerja melainkan hanya pelatihan, sehingga kita dihitung belum bekerja oleh perusahaan. Dan bahkan pada saat pelatihan belum berarti kita akan mulus untuk lulus, kita akan dinilai selama 6 bulan kita dalam pelatihan apakah layak untuk ketahap berikutnya (biasanya semacam OJT, bekerja di berbagai divisi dalam 1-2 tahun kedepan).
mau jawab untuk nomor 2, jika memang posisi ini sejatinya adakah MDP maka AO hanyalah salah satu posisi yang akan kita tempati selama di BSM. Kita jika lulus akan diputer-puter (biasanya tiap beberapa bulan) diseluruh divisi BSM (marketing, operasi, etc) dengan tujuan agar kita mengetahui secara detail seluk beluk perusahaan karena nantinya kita diharapkan untuk menjadi kepala cabang, asisten manager, manager atau bahkan kepala divisi
untuk nomor 3, Saya dengar dari orang pramita kalau yang dipanggil untuk test kesehatan ada sekitar 90 orang untuk seluruh indonesia (bisa juga dia salah sih hehe), jadi intinya kita positif aja deh karena sudah dipanggil kesehatan jadi kita anggap saja kita semua diharapkan untuk lulus (biaya test kesehatan cukup besar loh, saya lirik kemarin untuk tanda terima test kesehatannya seorang bisa sampai 450ribuan), hanya saja disortir untuk memastikan tidak ada penyakit kronis karena kesehatan kita akan dijamin oleh BSM ketika nanti diterima (pemikirannya BSMkan mereka akan rugi, kalau sampai kita ternyata kurang mampu bekerja karena tidak mampu secara fisik dan tidak hanya rugi dari sisi performa tapi juga biaya kesehatan untuk kita)
klo soal nomor satu saya kurang tahu, tapi memang 2,5jt untuk MDP setau saya sih dibawah standar. Tapi yang saya dengar itu bukan gaji, melainkan uang saku (meskipun di ODP mandiri saya dapat info, uang sakunya sekitar 3 komaan). Karena 6 bulan pertama kita belum bekerja melainkan hanya pelatihan, sehingga kita dihitung belum bekerja oleh perusahaan. Dan bahkan pada saat pelatihan belum berarti kita akan mulus untuk lulus, kita akan dinilai selama 6 bulan kita dalam pelatihan apakah layak untuk ketahap berikutnya (biasanya semacam OJT, bekerja di berbagai divisi dalam 1-2 tahun kedepan).
mau jawab untuk nomor 2, jika memang posisi ini sejatinya adakah MDP maka AO hanyalah salah satu posisi yang akan kita tempati selama di BSM. Kita jika lulus akan diputer-puter (biasanya tiap beberapa bulan) diseluruh divisi BSM (marketing, operasi, etc) dengan tujuan agar kita mengetahui secara detail seluk beluk perusahaan karena nantinya kita diharapkan untuk menjadi kepala cabang, asisten manager, manager atau bahkan kepala divisi
untuk nomor 3, Saya dengar dari orang pramita kalau yang dipanggil untuk test kesehatan ada sekitar 90 orang untuk seluruh indonesia (bisa juga dia salah sih hehe), jadi intinya kita positif aja deh karena sudah dipanggil kesehatan jadi kita anggap saja kita semua diharapkan untuk lulus (biaya test kesehatan cukup besar loh, saya lirik kemarin untuk tanda terima test kesehatannya seorang bisa sampai 450ribuan), hanya saja disortir untuk memastikan tidak ada penyakit kronis karena kesehatan kita akan dijamin oleh BSM ketika nanti diterima (pemikirannya BSMkan mereka akan rugi, kalau sampai kita ternyata kurang mampu bekerja karena tidak mampu secara fisik dan tidak hanya rugi dari sisi performa tapi juga biaya kesehatan untuk kita)
thanks buat replynya agan dozus..
mau nanggepin ttg bakal jadi AO atau diputer lagi.. sebenernya pas interview terakhir sama experd gw smpet di kasih tau sama interviewernya bahwa setahun pertama, angkatan MDP ini bakal jadi AO.
make sense sih, karena pangsa syariah masih kecil.. makanya mereka mau genjot funding-lending sekenceng2nya.. IMHO.