Adalah air terjun di suatu daerah yang terpencil dan jauh yang dikenal
berkhasiat menyembuhkan bagi yang sakit dan memuaskan dahaga bagi
setiap pendatangnya.Air terjun ini bebas bagi setiap pengunjung yang ingin
mendatangi dan mengagumi panorama di sekitarnya.Banyak orang yang iri
pada penduduk yang tinggal di sekitar air terjun ini karena mereka bisa
menikmati air berkhasiat itu serta damai,segar dan tenangnya alam.
Pada air terjun itu ada yang bersenang-senang dan berenang dibawah
guyuran air, ada yang menampung air itu untuk dibawa ke rumah masing-
masing.Beberapa orang membeli dan membawa ember berwarna hijau untuk
menampung air terjun yang berkhasiat itu, beberapa orang lagi membawa
ember berwarna merah dan warna warna lainnya sesuai dengan kesukaan
mereka.
Disaat mereka telah tiba di rumah masing masing maka mulailah mereka
bercerita tentang indahnya alam di sekitar air terjun itu dan menunjukkan
oleh-oleh air yang mereka dapatkan. Serta membagi-baginya pada sanak
saudara dan handai taulan dengan botol yang berwarna sama seperti
embernya. Mereka yang menerima oleh-oleh itu begitu bangga sehingga
menyimpannya sebagai hiasan dan bukti bahwa mereka mempunyai air dari air
terjun yang sangat terkenal itu.
Si pembawa oleh-oleh air itu akhirnya meninggal dan oleh-oleh yang dia
bagikan tetap tersimpan berikut cerita tentang keindahannya dan menjadi
kenang-kenangan turun temurun. Pada akhirnya mereka yang menyimpan air
itu menyatakan bahwa mereka mengerti sepenuhnya tentang air terjun
tersebut dan mulai bercerita begitu lancarnya. Semua orang yang diceritakan
tentang alam air terjun itu berikut kenang-kenangan air yang ada terus
mengaguminya dan mulailah air itu menjadi begitu tak ternilai sehingga banyak
orang yang menyatakan bahwa air yang diambil dari ember merahlah yang
asli dan sebaliknya bagi mereka yang mendapat air dari ember dari warna
yang berbeda pun menyatakan hal yang sama.
Pada suatu saat bertemulah salah satu penyimpan oleh-oleh air dari botol
berwarna merah dengan botol berwarna biru, merekapun mulai
memperdebatkan keaslian air yang mereka punya. Tanya jawab sengitpun
bergulir baik pertanyaan tentang posisi air terjun, susunan batu disekitar air
terjun dan habitat tanaman ataupun hewan apa saja yang ada disana untuk
membuktikan air siapakah yang asli. Perdebatan tak pernah berakhir karena
semuanya merasa bahwa hanya air merekalah yang asli dari air terjun itu.
Di lain tempat di sekitar air terjun yang menjadi perbincangan masih
ditemukan penjual yang menjajakan ember berbagai warna bagi para
pengunjung yang ingin membawa air sebagai oleh-oleh dan tak jauh adapula
beberapa orang yang membawa ember yang berwarna apa saja saat
menjumpai para pencari air terjun yang cedera juga kehausan dan belum
sampai di tujuan dengan senangnya mereka membagi air tersebut supaya
para pejalan itu mendapatkan kekuatan untuk sampai di air terjun itu.
---
Kasih karunia Tuhan itu bagaikan air terjun yang takkan pernah habis dan
bebas bagi siapa saja. Rasanya hanya membuang waktu jika kita
memperdebatkannya. Adalah lebih berguna jika air itu dapat kita bagi bagi
siapa saja yang membutuhkan ataupun yang kehausan tanpa harus melihat
botol warna apa yang kita punya Sungguh melelahkan jika harus mencari
orang yang membutuhkan tetapi harus dengan botol yang berwarna sama
dengan ember yang kita punya, seperti air terjun yang tak memilih ember
yang ingin menampung airnya, terus mengalir dengan derasnya.