ganja2tar
- 05/11/2010 11:25 AM
#1


THX for bro PunkRockSociety
:2thumbup
Quote:
Quote:
utk melihat status modem : diwebbrow ketik 192.168.1.1 user/pass:admin
lihat bagian status di tab ADSL biasanya
lihat bagian status di tab ADSL biasanya
Quote:
Tabel 1: Klasifikasi SNR_Margin (Signal-to-Noise Margin)
-------------------------------- Makin TINGGI makin BAIK
--------------------------------------------------------
29,0 dB ~ ke atas = Outstanding (bagus sekali)
20,0 dB ~ 28,9 dB = Excellent (bagus) • Koneksi stabil.
11,0 dB ~ 19,9 dB = Good (baik) • Sinkronisasi sinyal ADSL dapat berlangsung lancar.
07,0 dB ~ 10,9 dB = Fair (cukup) • Rentan terhadap variasi perubahan kondisi pada jaringan.
00,0 dB ~ 06,9 dB = Bad (buruk) • Sinkronisasi sinyal gagal atau tidak lancar (ter-putus²).
--------------------------------------------------------
Tabel 2: Klasifikasi Line Attenuation (Redaman pada Jalur)
---------------------------------- Makin RENDAH makin BAIK
----------------------------------------------------------
00,0 dB ~ 19,99 dB = Outstanding (bagus sekali)
20,0 dB ~ 29,99 dB = Excellent (bagus)
30,0 dB ~ 39,99 dB = Very good (baik)
40,0 dB ~ 49,99 dB = Good (cukup)
50,0 dB ~ 59,99 dB = Poor (buruk) • Kemungkinan akan timbul masalah koneksi (tidak lancar, dsb).
60,0 dB ~ ke atas = Bad (amburadul) • Pasti akan timbul banyak gangguan koneksi (sinyal hilang, tidak bisa connect, dsb).
----------------------------------------------------------
-------------------------------- Makin TINGGI makin BAIK
--------------------------------------------------------
29,0 dB ~ ke atas = Outstanding (bagus sekali)
20,0 dB ~ 28,9 dB = Excellent (bagus) • Koneksi stabil.
11,0 dB ~ 19,9 dB = Good (baik) • Sinkronisasi sinyal ADSL dapat berlangsung lancar.
07,0 dB ~ 10,9 dB = Fair (cukup) • Rentan terhadap variasi perubahan kondisi pada jaringan.
00,0 dB ~ 06,9 dB = Bad (buruk) • Sinkronisasi sinyal gagal atau tidak lancar (ter-putus²).
--------------------------------------------------------
Tabel 2: Klasifikasi Line Attenuation (Redaman pada Jalur)
---------------------------------- Makin RENDAH makin BAIK
----------------------------------------------------------
00,0 dB ~ 19,99 dB = Outstanding (bagus sekali)
20,0 dB ~ 29,99 dB = Excellent (bagus)
30,0 dB ~ 39,99 dB = Very good (baik)
40,0 dB ~ 49,99 dB = Good (cukup)
50,0 dB ~ 59,99 dB = Poor (buruk) • Kemungkinan akan timbul masalah koneksi (tidak lancar, dsb).
60,0 dB ~ ke atas = Bad (amburadul) • Pasti akan timbul banyak gangguan koneksi (sinyal hilang, tidak bisa connect, dsb).
----------------------------------------------------------
monggo di simak ,,,bagi yg belum tahu menjadi tahu,,bagi yang tahu diam2 saja

A. PENGANTAR SINGKAT
Spoiler
for cek
A1. Apa tujuan posting ini?
• Bagi yg merasa ada masalah dgn performa koneksi broadband-nya dan telah posting message namun blm sempat mendapatkan respon, anda dpt mencoba melakukan analisa pendahuluan sendiri dgn memanfaatkan ke dua tabel di atas sembari menunggu masukan dr member lainnya.
Keduanya berisi klasifikasi generik atas dua parameter pntg yg sering dipergunakan profesional komunikasi data untuk memeriksa kondisi umum jaringan sblm menentukan langkah penelusuran lebih lanjut.
• Posisi posting ke dua tabel di taruh di bagian awal dgn maksud spy mudah di lihat sekaligus kalau suatu hari diperlukan, sedangkan keterangan singkat & contoh sederhana disertakan pd bagian setelah ini.
• Bagi yg merasa ada masalah dgn performa koneksi broadband-nya dan telah posting message namun blm sempat mendapatkan respon, anda dpt mencoba melakukan analisa pendahuluan sendiri dgn memanfaatkan ke dua tabel di atas sembari menunggu masukan dr member lainnya.
Keduanya berisi klasifikasi generik atas dua parameter pntg yg sering dipergunakan profesional komunikasi data untuk memeriksa kondisi umum jaringan sblm menentukan langkah penelusuran lebih lanjut.
• Posisi posting ke dua tabel di taruh di bagian awal dgn maksud spy mudah di lihat sekaligus kalau suatu hari diperlukan, sedangkan keterangan singkat & contoh sederhana disertakan pd bagian setelah ini.
A2. Di mana nilai SNR_Margin (SNRM) dan Line Attenuation (LA) dapat diperoleh?
Spoiler
for cek
Jika mode pemakaian modem menggunakan PPPoE/PPPoA (alias Routing Mode, atau tdk di-Bridge), nilai SNRM dan LA dpt diketahui melalui halaman manajemen (web management interface) modem/router ADSL masing².
Biasanya pd bagian yg berkaitan dgn "Statistic", "Diagnostic", "Connection Log", "DSL Status", dan semacamnya.
Kalau di-Bridge, anda harus msk ke modem/router melalui fasilitas Telnet & memakai instruksi² CLI (Command Line Interface) utk menampilkan data/informasi yg diinginkan. Detail dan syntax perintah mungkin berbeda utk tiap merk & model (krn perbedaan chipset, firmware, dsb).
Lihat user manual dan/atau handbook CLI yg diterbitkan pembuat modem/chipset/firmware.
Tip: Kalau tidak mau repot, reset modem/router-nya dan connect kembali dgn mode Router atau Bridge+Route (PPPoE/PPPoA), pokoknya asal jangan mode Bridge murni.
PENTING !
ReSet (hard reset; cold reset) tidak sama dg ReBoot atau ReStart.
Me-reset modem/router ADSL akan menghapus SEMUA konfigurasi user & mengembalikan setting ke factory default.
Sebelum me-Reset modem, catat dulu:
• Nomer VPI dan VCI (data konfigurasi dasar koneksi ADSL TelkomSpeedy)
• Nomer Account (14xxXXxxXXxx@telkom.net) dan Password TelkomSpeedy.
• Administrator UserName dan Administrator Password dari modem/router ADSL.
Data di atas dibutuhkan unt bisa connect lagi dgn mode Router ataupun Bridge+Route.
Biasanya pd bagian yg berkaitan dgn "Statistic", "Diagnostic", "Connection Log", "DSL Status", dan semacamnya.
Kalau di-Bridge, anda harus msk ke modem/router melalui fasilitas Telnet & memakai instruksi² CLI (Command Line Interface) utk menampilkan data/informasi yg diinginkan. Detail dan syntax perintah mungkin berbeda utk tiap merk & model (krn perbedaan chipset, firmware, dsb).
Lihat user manual dan/atau handbook CLI yg diterbitkan pembuat modem/chipset/firmware.
Tip: Kalau tidak mau repot, reset modem/router-nya dan connect kembali dgn mode Router atau Bridge+Route (PPPoE/PPPoA), pokoknya asal jangan mode Bridge murni.
PENTING !
ReSet (hard reset; cold reset) tidak sama dg ReBoot atau ReStart.
Me-reset modem/router ADSL akan menghapus SEMUA konfigurasi user & mengembalikan setting ke factory default.
Sebelum me-Reset modem, catat dulu:
• Nomer VPI dan VCI (data konfigurasi dasar koneksi ADSL TelkomSpeedy)
• Nomer Account (14xxXXxxXXxx@telkom.net) dan Password TelkomSpeedy.
• Administrator UserName dan Administrator Password dari modem/router ADSL.
Data di atas dibutuhkan unt bisa connect lagi dgn mode Router ataupun Bridge+Route.
A3. Contoh kasus: Koneksi sering terputus, lambat, tidak bisa connect, dsb.
Spoiler
for cek
Bila perolehan nilai SNRM dan LA kita ternyata pada level cukup utk memperoleh koneksi yg normal, kemungkinan letak sumber masalah bs diredusir dgn [untuk sementara] mengesampingkan hal² yg berkaitan langsung dgn komponen primer pd infrastruktur jaringan, baik itu primary hardware kita sendiri /pun milik provider.
yg namanya "komunikasi" selalu melibatkan lebih dr satu partisipan (minimal dua). Sepanjang jalur (medium) komunikasi-nya oke, bila ada kelambatan / hambatan lainnya, bisa jd disebabkan krn masalah "persepsi" (kompatibilitas software, perbedaan protokol komunikasi, dsb). Ini menyebabkan message (isi pesan yg hendak dikomunikasikan) harus di-retransmit ber-ulang²; & pihak penerima otomatis hrs decoding/recoding ber-ulang² juga -- terjadilah perlambatan, / malah gagal sama sekali krn kedua partisipan akhirnya "menyerah" (berhenti bertukar sinyal/data). Di mata user hal tsb sm dg koneksi lambat (krn tersita pengulangan proses transmisi), / gagal connect (tujuan koneksi tidak tercapai). Kita bisa lihat dalam kasus ini permasalahannya tdk pd gangguan medium namun lebih pd "tata-cara" berkomunikasi.
NOTE:
Bagi yg masih awam dgn dunia teknologi informasi, bila anda belum dapat menangkap maksud tersembunyi dr berbagai analogi yg terkandung dlm paragraf di atas, sekedar bbrp keterangan singkat berikut ini mungkin bs membantu.
• Protocol: Browsing, Download, Chatting, Transfer File, & berbagai bentuk kegiatan lainnya via Internet, dapat terselenggara berkat adanya standar "tata-cara berkomunikasi" yg disebut "protocol" dan "sub-protocol". Tanpa standarisasi aturan tsb berbagai macam mesin tidak akan dapat saling berhubungan atau mengerti apa yg harus dikerjakan.
• Coding/Decoding: Sinyal (code) dan Data (informasi) hrs disampaikan dalam format, susunan & ukuran yg "telah disepakati", dalam arti "dimengerti" oleh semua pihak/perangkat yg terlibat.
• Transmit/Re-transmit: Sinyal & Data boleh (dan harus) dikirim ulang jika penerima melaporkan apa yg telah diterimanya sampai saat itu tidak/belum sesuai dgn segala yg telah disepakati ketika pertama kali kontak (handshake). Tergantung bagaimana penulisan kode software-nya, frekuensi & format transmisi dapat berubah. Frekuensi bisa dipercepat atau diperlambat. Format bisa dipendekkan, dipanjangkan, dirubah bentuk dan/atau susunannya, dsb.
• Di antara Pengirim (initiator) dan Penerima (receptor) bisa terdapat lebih dari satu Perantara (mediator). Salah satu mediator itu misalnya adalah mesin yg secara generik disebut Router -- tugasnya memilih/menganalisa/memformat-ulang/menyampaikan bit² yg melaluinya ke pihak berikutnya (yg bisa merupakan Router atau mesin jenis lainnya). Setelah pesan diterima, receptor wajib memberitahu initiator bahwa pesan telah diterima dgn baik (ACKnowledge). Jalur yg harus dilalui [biasanya] sama dng jalur pengiriman, namun tidak tertutup kemungkinan mempergunakan jalur lain (bisa lebih jauh atau lebih dekat). Ada bermacam jenis Router. Mediator jenis lain misalnya adalah Proxy, Switch, dsb.
• Bila Sinyal dan/atau Data yg dikirim initiator -- sengaja atau tidak -- berisi kode² yg "tidak dikehendaki" oleh penerima (atau mediator), komunikasi sangat mungkin akan diputuskan. Alamat pengirim akan dicatat, dan transmisi selanjutnya dari sumber tsb tidak akan diproses.
Mengapa anda tidak bisa connect, atau connect-nya tidak lancar, padahal jalur komunikasi oke?
Apakah komputer anda bersih dari malware?
Apakah kebetulan anda mendapat "identitas/alamat bekas" dari user lain yg sebelumnya telah di-filter?
Apakah di tengah jalan transmisi anda dialihkan ke mediator "gadungan" tanpa sepengetahuan anda?
Apakah ada aspek² tertentu pada receptor/mediator yg telah diubah pemiliknya oleh karena satu dan lain alasan sehingga "tidak seperti biasanya"?
Salah setting software?
Software lain berperilaku "egois" dan menghalangi komponen lainnya?
yg namanya "komunikasi" selalu melibatkan lebih dr satu partisipan (minimal dua). Sepanjang jalur (medium) komunikasi-nya oke, bila ada kelambatan / hambatan lainnya, bisa jd disebabkan krn masalah "persepsi" (kompatibilitas software, perbedaan protokol komunikasi, dsb). Ini menyebabkan message (isi pesan yg hendak dikomunikasikan) harus di-retransmit ber-ulang²; & pihak penerima otomatis hrs decoding/recoding ber-ulang² juga -- terjadilah perlambatan, / malah gagal sama sekali krn kedua partisipan akhirnya "menyerah" (berhenti bertukar sinyal/data). Di mata user hal tsb sm dg koneksi lambat (krn tersita pengulangan proses transmisi), / gagal connect (tujuan koneksi tidak tercapai). Kita bisa lihat dalam kasus ini permasalahannya tdk pd gangguan medium namun lebih pd "tata-cara" berkomunikasi.
NOTE:
Bagi yg masih awam dgn dunia teknologi informasi, bila anda belum dapat menangkap maksud tersembunyi dr berbagai analogi yg terkandung dlm paragraf di atas, sekedar bbrp keterangan singkat berikut ini mungkin bs membantu.
• Protocol: Browsing, Download, Chatting, Transfer File, & berbagai bentuk kegiatan lainnya via Internet, dapat terselenggara berkat adanya standar "tata-cara berkomunikasi" yg disebut "protocol" dan "sub-protocol". Tanpa standarisasi aturan tsb berbagai macam mesin tidak akan dapat saling berhubungan atau mengerti apa yg harus dikerjakan.
• Coding/Decoding: Sinyal (code) dan Data (informasi) hrs disampaikan dalam format, susunan & ukuran yg "telah disepakati", dalam arti "dimengerti" oleh semua pihak/perangkat yg terlibat.
• Transmit/Re-transmit: Sinyal & Data boleh (dan harus) dikirim ulang jika penerima melaporkan apa yg telah diterimanya sampai saat itu tidak/belum sesuai dgn segala yg telah disepakati ketika pertama kali kontak (handshake). Tergantung bagaimana penulisan kode software-nya, frekuensi & format transmisi dapat berubah. Frekuensi bisa dipercepat atau diperlambat. Format bisa dipendekkan, dipanjangkan, dirubah bentuk dan/atau susunannya, dsb.
• Di antara Pengirim (initiator) dan Penerima (receptor) bisa terdapat lebih dari satu Perantara (mediator). Salah satu mediator itu misalnya adalah mesin yg secara generik disebut Router -- tugasnya memilih/menganalisa/memformat-ulang/menyampaikan bit² yg melaluinya ke pihak berikutnya (yg bisa merupakan Router atau mesin jenis lainnya). Setelah pesan diterima, receptor wajib memberitahu initiator bahwa pesan telah diterima dgn baik (ACKnowledge). Jalur yg harus dilalui [biasanya] sama dng jalur pengiriman, namun tidak tertutup kemungkinan mempergunakan jalur lain (bisa lebih jauh atau lebih dekat). Ada bermacam jenis Router. Mediator jenis lain misalnya adalah Proxy, Switch, dsb.
• Bila Sinyal dan/atau Data yg dikirim initiator -- sengaja atau tidak -- berisi kode² yg "tidak dikehendaki" oleh penerima (atau mediator), komunikasi sangat mungkin akan diputuskan. Alamat pengirim akan dicatat, dan transmisi selanjutnya dari sumber tsb tidak akan diproses.
Mengapa anda tidak bisa connect, atau connect-nya tidak lancar, padahal jalur komunikasi oke?
Apakah komputer anda bersih dari malware?
Apakah kebetulan anda mendapat "identitas/alamat bekas" dari user lain yg sebelumnya telah di-filter?
Apakah di tengah jalan transmisi anda dialihkan ke mediator "gadungan" tanpa sepengetahuan anda?
Apakah ada aspek² tertentu pada receptor/mediator yg telah diubah pemiliknya oleh karena satu dan lain alasan sehingga "tidak seperti biasanya"?
Salah setting software?
Software lain berperilaku "egois" dan menghalangi komponen lainnya?
B. SNR_Margin (SNRM)
B1. Signal-to-Noise Ratio (SNR)
[spoiler=cek]• SNR ialah Perbandingan (ratio) antr kekuatan Sinyal (signal strength) dg kekuatan Derau (noise level).
• Nilai SNR dipakai utk menunjukkan kualitas jalur (medium) koneksi.
Makin besar nilai SNR, makin tinggi kualitas jalur tersebut. Artinya, makin besar pula kemungkinan jalur itu dipakai untuk lalu-lintas komunikasi data & sinyal dlm kecepatan tinggi.
• Nilai SNR suatu jalur dapat dikatakan pada umumnya tetap, berapapun kecepatan data yg melalui jalur tsb.
• SNR tidak sama dengan SNRM, namun keduanya saling berkaitan erat 1 sama lainnya.
• Satuan ukuran SNR dan SNRM adalah decibel (dB)