Original Posted By
sakradeva ►
ini menurut saya pribadi
bayangkan saja bila Krishna turun tangan langsung membasmi lawan lawan Kaurava, apa jadinya .... ? end story. ga ada yang perlu diceritakan lagi, ga ada nilai yang bisa kita petik untuk dijadikan cerminan dari sana
cuma intermezo aja... oke sedikit lebih serius

eace
mungkin yang bisa kita bandingkan dengan lebih fair adalah Krishna dan Rama, karena kedua Avatara itu kisahnya tertuang dalam epos Hindu, sedangkan Avatara lain (tanpa bermaksud mengurangi perannya) ada di kitab2 Purana.
namun yang bisa saya katakan adalah dalam Avatara: bila yang ditumpas/ditundukkan itu tiada insan lain yang mampu melakukannya, tiada insan lain yang mau melakukannya dan juga peranan dari hukum Karma.
seperti halnya
Hiranyakasipu yang meminta anugerah dari Brahma tidak mampu dikalahkan oleh Deva, Asura, Manusia, Binatang, tidak bisa dibunuh pada saat siang pagi ataupun malam, tidak bisa dibunuh diatas tanah maupun langit oleh senjata apapun
tentu klo kita lihat persyaratan diatas Hiranyakasipu itu jadi immortal alias ga bisa mati, namun Vishnu membunuhnya dengan beravatara menjadi Narasingha, setengah manusia setengah binatang di saat senja hari diatas pangkuannya dengan mengunakan cakarnya.
dalam kasus Ravana juga hampir sama, tidak ada insan lain yang mampu membunuhnya kecuali seorang manusia yang memimpin pasukan Vanara, meski selain Rama tercatat ada yang lain mampu mengalahkan Ravana yaitu KartaviryaArjuna (Arjuna sahasrabahu), Vali (Subali saudara Sugriva) dan Indra (meski akhirnya dikalahkan oleh putra Ravana Meghanada) tapi mereka tidak mau melakukannya (Arjuna Kartavirya dan Vali )
hukum karma berlaku pada Ravana, karena telah menghina pengawal Siva (Nandi) dia dikutuk akan dikalahkan oleh vanara, karena memaksa seorang petapa wanita (Vedavati) yang akan menjadi penyebab kejatuhan/kehancurannya dikehidupannya mendatang (Sita).
Vishnu yang ber Avatara pun mengikuti "aturan main" ini.
tanpa perlu ber avatara dia bisa saja menumpas Ravana, tapi tidak dilakukannya karena menghormati anugerah Brahma kepada Ravana bahwa dia tidak bisa dikalahkan Deva, hal itu dikatakan Vishnu kepada Indra saat Indra meminta pertolongan Vishnu ketika Ravana menyerang Indra Loka
"aku tidak akan pergi bertarung bila kemenangan tidak pasti, Ravana tidak bisa ku kalahkan demi menghormati anugerah Brahma, kau sendiri harus bertarung sesuai dengan kemampuanmu"
karena hal itu Vishnu beravatara menjadi manusia (Rama) yang dengan bantuan vanara menumpas Ravana yang telah menculik istrinya.
mengapa Rama sendiri yang harus melakukannya ? karena Ravana tidak bisa ditundukkan oleh siapapun dalam perang tersebut, Rama harus melakukan sendiri untuk menjaga kehormatan istrinya karena kewajiban seorang suami untuk melindungi istrinya
bagaimana dengan Krishna ?
Krishna sendiri membunuh Kamsa Raja lalim yang terhitung pamannya sendiri karena tidak ada yang mampu melakukannya disamping memang kematian Kamsa ada ditangan Krishna (putra ke 8 Devaki), Krishna memainkan perannya dan tidak ingin melanggar "aturan main"
Tokoh -tokoh Mahabharata banyak yang tidak terkalahkan seperti Bhisma, Drona dan Karna, namun diantara tokoh tokoh tersebut "terikat jalinan" hukum karma yang tidak ingin dilanggar oleh Krishna
Bhisma dengan Amva (Shikandin), Drona dengan Drupada (Dhrishthadyumna), Karna dengan Arjuna (yang bersumpah untuk membunuhnya)
Krishna bisa saja menumpas mereka semua, itu terbukti saat beliau ber viswarupa (Triwikrama) saat jadi duta perdamaian, semua orang (Kaurava dan sekutunya) dibuat tak sadarkan diri sedangkan Bhisma, Drona dan Vidura serta para Rishi di beri ijin untuk melihat perwujudan Krishna
pun dalam perang di Kurukshetra, Krishna bermaksud membunuh Bhisma yang tak terkalahkan karena Arjuna bertarung setengah hati namun di cegah oleh Arjuna, padahal Bhisma begitu gembira dan siap mati terhormat ditangan Krishna.
jika Krishna membasmi mereka semua, bagaimana kewajiban para Pandava sebagai Kshattriya ?
apa Yudishthira mau menerima kerajaan sedangkan dia sendiri yang 'menghilang'kannya dalam permainan dadu, bukankah dia harus merebutnya sendiri
lalu bagaimana dengan sumpah Bhima bila dia tidak membunuh semua putra Gandhari ? (Bhima bersumpah bila tidak membunuh Duryodhana dan Dushasana serta adik2nya, maka dia kan kehilangan semua punia_nya dan masuk neraka )
bagaimana dengan Arjuna yang bersumpah membunuh Karna ( Sumpah Ajurna sama dengan Bhima )
lalu Dhristadyumna yang terlahir untuk membunuh Drona
juga Shikandin yang inkarnasi Amva untuk menyelesaikan masalah dengan Bhisma.
Tuhan memang pencipta dan pelindung hukum Karma, namun ketika beravatara apakah dia harus 'melanggar' hukum karma ?
Krishna memang tidak turun tangan langsung membasmi Kaurava, tapi tanpa lindungan Krishna Pandava tidak akan menang
Bhisma sendiri berkata pada dirinya sendiri di medan pertempuran
"sebenarnya aku dengan mudah membasmi mereka (Pandava) dalam sekejap tetapi disana ada Krishna Pelindung jagat raya, ketika Deva para deva ada dipihak mereka bagaimana aku yang manusia biasa ini berani berpikir untuk menang ?"
jawaban yang lebih simpel sebenarnya diberikan oleh Krishna sendiri melalui Bhagavad Gita (wejangan kepada Arjuna sebelum pertempuran mulai karena Arjuna menolak untuk bertempur )
" lalukan tugas dan kewajibanmu, jangan terikat pada hasil karena didalam kerja sudah mengandung hasil"
dibagian lain Krishna berkata
"Aku turun dari masa ke masa manakala Dharma terancam"
menurut saya, "itu dapat dikatakan meski Tuhan berinkarnasi bukan berarti kita bebas dari kewajiban kita"
Krishna memberikan kesempatan kepada semua orang untuk menjalankan kewajibannya, daripada dia bertindak langsung serta lebih memilih jadi "sutradara" dalam Mahabharata
karena :
- tidak ingin melanggar "aturan main" hukum karma
- ada insan lain yang berkewajiban melakukan itu dan mampu melakukannya (meski bantuan Krishna tetap diperlukan )
- memberi kesempatan pada mereka untuk menunaikan kewajiban sesuai fungsi dan perannya masing2"
demikian menurut pendapat saya