info terbaru soal penipuan maba darul qolam, beritanya masuk ke detik.com
linknya bisa diliat disini
[code]
http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bul
an/06/tgl/16/time/183517/idnews/957338/idkanal/10
[/code]
badan beritanya bisa diintip disini
Spoiler
for berita penipuan
Pengiriman Mahasiswa Ilegal ke Mesir
Bayar Rp 17 Juta, Korban Diimingi Kuliah di Al Azhar Tanpa Tes
Arifin Asydhad - detikcom
Jakarta - Sebanyak 39 santri dari Pondok Pesantren Darul Qolam, Gintung, Provinsi Banten jadi korban pengiriman calon mahasiswa ilegal ke Mesir. Mereka dijanjikan oleh calo bisa kuliah di Universitas Al Azhar Mesir tanpa tes. Syaratnya, masing-masing mereka harus membayar Rp 17 juta.
"Calo menggunakan modus operandi meminta uang Rp 17 juta kepada setiap korban dengan janji akan diterima di Universitas Al Azhar tanpa tes masuk," demikian siaran pers dari KBRI Cairo yang diterima detikcom, Senin (16/6/2008).
Selain itu, para santri itu juga dijanjikan mendapatkan beasiswa bulanan sekitar US$ 50 hingga selesai kuliah di Al Azhar. Mereka juga dijanjikan mendapatkan orang tua asuh Mesir (Muhsinin) dan dapat bekerja di keluarga Mesir yang bertindak sebagai orang tua asuh tersebut.
Para santri itu ditemukan petugas KBRI Cairo di sebuah lokasi di pinggiran kota Cairo yang digunakan sebagai tempat penampungan calon mahasiswa ilegal. KBRI Cairo saat ini sudah menahan paspor pria asal Indonesia berinisial OF.
Para santri ini masuk ke Mesir menggunakan visa Mesir yang diperoleh dari Kedubes Mesir di Malaysia. Padahal, pengiriman calon mahasiswa Indonesia ke Universitas Al Azhar Mesir secara legal harus melalui prosedur yang dikoordinir oleh Departemen Agama RI.
Terkait dengan hal ini, KBRI Cairo telah melakukan beberapa langkah kebijakan. Antara lain KBRI Cairo telah memberikan bantuan dan perlindungan bagi korban yang ditelantarkan. Selain itu KBRI Cairo telah beberapa kali melakukan pertemuan, pembinaan dan motivasi bagi para korban, termasuk pertemuan terakhir pada Minggu (15 Juni 2008) yang juga dilakukan dalam rangka menjaring masukan dan keluhan dari para korban.
Dalam pertemuan tersebut, seluruh korban sepakat untuk meminta bantuan KBRI Cairo untuk menyelesaikan kasus tersebut. KBRI Cairo juga telah melakukan koordinasi dengan aparat Mesir untuk menelusuri (mencari) 6 (enam) orang lainnya yang diperkirakan akan dipekerjakan sebagai TKW. KBRI Cairo masih dan akan terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk menyelesaikan kasus ini, termasuk tindakan hukum bagi calo dan kebijakan bagi para korban. ( asy / nrl )
wah bisa ke ekpos bener2 ni... pelajaran buat calon maba yang laennya, dan tegoran keras buat mediator2 yang nakal...