Quote:
Original Posted By
camrud ►masih CA kok
oh ternyata itu ya, nafas basah sama nafasbkering itu sama ya dengan nafas halus bafas kasar ya?
sekalian tanya lagi
ditempat saya saja atau memang semuanya seperti ini ya..
pelatih memberikan materi olah nafas tanpa lebih dulu menjelaskan fungsi dan tujuan nya? biasanya pelatih cuma memberi arahan bagaimana dan kemana fokus dan nafasnya.
apa kalo olah nafas baik ttg power atau getaran itu harus ditanya personal ya? hehehe

oiya saya lupa menjelaskan tentang nafas kering dan nafas basah, nafas basah itu seperti yang agan biasa lakukan..
nafas basah = di dada ente ada udaranya
buang nafas >-- tahan >-- tarik nafas >-- lakukan nafas yang akan dilakukan >-- buang nafas kembali (gerakan nafas selesai)
nafas kering = di dada ente tidak ada udara, tapi hal ini mustahil karena walaupun kita membuang nafas sampai habis nantinya di paru - paru akan tetap tersisa udara sebanyak sekitar 1 liter, nah nafas inilah yang disebut nafas kering walaupun di paru - paru masih ada udara sebanyak 1 liter dan udara tersebut tidak bisa dibuang
nafas kering = buang nafas >-- lakukan nafas yang akan dilakukan >-- tarik (gerakan nafas selesai)
jadi nafas kering itu jauh lebih berat, soalnya dia nggak ada penarikan nafas waktu melakukan pengolahan atau pembinaan, penarikan nafas itu dilakukan nanti saat seluruh gerakan nafas sudah selesai baru boleh narik nafas lagi..
kalau masih CA jangan coba - coba nafas kering gan, salah - salah bisa muntah darah lho, memang sih power yang dihasilkan oleh nafas kering itu lebih besar dibanding dengan nafas basah, tapi ingat kembali resikonya..
kalau di MP itu falsafahnya mirip dengan "Sami'na wa atho'na" (Kami dengar dan kami taati), di janji anggota poin pertama kan "TAAT dan PERCAYA". seperti halnya pada saat kita waktu masih kecil, kita disuruh sholat dulu tapna tahu akan apa maksud dari sholat tersebut, waktu sudah saat dewasa kita sudah terbiasa dan akan menemukan sendiri apa makna dan maksud dari sholat itu. Jadi kita disuruh taat dulu, lakukan gerakan pernafasan dulu sampai ratusan kali bahkan sampai ribuan kali, baru nanti akan dijelaskan makna, imajinasinya, dan fungsi - fungsinya, ini bermaksud agar :
- si murid hapal dengan fasih akan gerakan tersebut (karena banyak detail yang rumit)
- si murid agar dapat "merasakan" energi pada saat melakukan nafas tersebut
kalau si murid belum sampai merasakan energi yang mengalir maka biasanya penjelasannya tidak akan diberikan, soalnya kalau si murid belum bisa merasakan itu artinya sikap dan gerakannya masih salah, nanti setelah si murid sudah bisa merasakan baru akan diberi imajinasi waktu melakukan nafas tersebut dan fungsi akan nafas tersebut..
getaran itu nanti kalau ente udah sampai tingkat balik-2 atau sudah beberapa tahun di MP baru biasanya diberi materi getaran, soalnya materi getaran itu nafasnya berat, nafas ente harus bagus dulu baru dikasih materi gerakan, kalau gak ya percuma aja, biasanya tiap pelatih punya kearifan lokalnya masing - masing, dia akan melihat si murid dari sisi kestabilan emosi, kedewasaan, perangai, kemampuan olah nafas, dan tingkatan. jadi kalau tingkatannya belum memenuhi syarat, emosinya masih labil, perangainya kasar biasanya tidak akan diberi, karena "ilmu" itu adalah tanggung jawab, suatu hari ilmu tersebut akan dimintai pertanggung jawabannya di depan hadapan yang maha kuasa, si guru nggak mau nanti ilmunya dipake buat yang tidak - tidak, lalu si guru tersebut akan dimintai pertanggungan jawab akan sebuah hal yang dilakukan oleh muridnya..
pendekatan personal boleh saja tetapi yang patut diingat adalah pelatih juga punya kearifan lokal.
saya disini tidak mengajari lho ya, saya hanya mensharing ilmu yang saya punya..
semoga bermanfaat..
salam..